Selasa, 16 November 2010

MY STRAWBERRY GIRL

My Strawberry Girl


‘Risya’, melayang2 nama Risya di benak Bone….
‘my strawberry girl’, Bone mulai semakin mengingat setiap sudut sosok Risya…

Sedetik setelah membayangkan sosok strawberrynya, mata Bone tertuju menatap sosok yang baru dia bayangkan sedang melangkah sedikit berlari kearahnya.
‘yampun strawberry ku, senyumnya memang manis’

“hey qo bengong”, sekilas Risya mengipaskan tangannya dihadapan wajah Bone.
“eem,,,(sambil mengelus lembut kepala Risya),,kamunya kelamaan, jakarta tuh panas neng…apalagi hari minggu gini terlalu banyak mobil berkeliaran, bikin sesek nafas tau…(sedikit cemberut sambil melirik-lirik cari perhatian Risya)”
Tanpa mengucap kata, tangan risya meraih lembut tangan Bone, dan segera melangkah yang lama-kelamaan langkah itu sedikit berlari. Lampu merah, trotoar, jembatan penyebrangan, warung2 kcil semua penuh dengan aktifitas manusia jakarta belum lagi polusi yang menyelimuti kota ini ditambah teriknya matahari yang semakin memperkuat panasnya kota jakarta.

“sya santailah, cape tau…”, Bone menghentikan langkahnya, dan beristirahat sejenak dari langkahnya. Risya segera menghampiri Bone dan menarik lagi tangannya Bone.
“hayu Bone, kita gak boleh telat lagi kaya kemaren, kamu tau kan telat sedetik aja kita nggak akan bisa masuk untuk nonton pertunjukannya….hayuuu Bonee,,,”
“tapi sya,,cape tau dari ujung sana kita lari2….”
Risya tetap melangkah cepat bahkan berniat meninggalkan Bone.
“syaa…”
Risya membalikan badannya dan sedikit berteriak “aku nggak mau telat..”
Bone hanya meanatap kagum kegigihan cewek strawberrynya yang terus berusaha mengejar waktu untuk tetap bisa masuk dan menonton pertunjukan teater di kampusnya, padahal ketika Bone melirik arlojinya sudah menunjukan pukul 08.15, mereka sudah telat 15menit dan masih berada di atas jembatan penyebrangan yang terletak tepat didepan kampus mereka. Ketika Bone melihat lagi kearah Risya yang masih berlari kecil menuruni anak tangga, Bone tersenyum kecil lalu terlinta dibenaknya, ‘kamu semakin mrip strawberry sya dengan rambut panjang kamu yang kriting tergurai, dan baju merahmu yang dipadankan dengan vest hijau tuamu itu’.
‘hari ini sya, hari ini kamu bener2 jadi strawberry aku….’

Bone terus melangkah dengan santai melewati gerbang kampus, melewati lorong A, lorong B, menaiki 10anak tangga dan melewati pintu pagar pembatas untuk ruangan tetaer, finnaly di dapan pintu ruang teater, Risya sedang duduk di lantai dengan wajah kecewa. Bone segera duduk disamping Risya sambil mengelus-ngelus kepala Risya,
“udah jangan BT gitu ah neng, dari tadi juga kita udah telat,,,(Bone menatap wajah Risya dari depan wajah Risya sambil melempar senyum dengan maksud menghibur cewe strawberrynya)…”
“hmm,,,seneng yaa kita gak liat pertunjukannya lagiii????,,(dengan wajah cemberutnya)”
Bone semakin tersenyum gemas sama wajah strawberrynya Risya.

“ah udah yuu kita ke kantin aja, makan nasi timbel bu minah,,yuuu,,,laper nih…”
Bone tetap lembut menarik tangannya Risya untuk segera bangun dan melangkah menuju kantin. “hayuuu beibhiiiiii,,jangan males2an gini ah….”

“bu paket nasi timbelnya dua ya buu…tambahan es jeruk satu dan jus strawberry satu….”
Bone meletakan tasnya terlebih dahulu disebelah Risya yang sudah duduk sambil menahan wajahnya dengan kedua tangannya.
“udaah donk neng jangan ngelamun aja,,,”
“Boneee kita tuh udah kedua kalinya nggak liat pertunjukan itu….”, Risya sedikit sewot karena kekecewaanya hari ini nggak bisa melihat pertunjukan teater lagi karena telat.
Bone selalu mengelus lembut helaian2 rambut Risya, dan….
“syaa…tapi kan ada aku disini yang nemenin, kamu kan nggak sendirian…”
Risya menatap Bone, ada lagi kah yang bisa Bone ucapkan untuk terus menenangkan perasaannya saat ini. Ketika tatapan hangat meluncur dari mata Risya, Benopun hanya bisa terdiam, dia seolah terpana dengan tatapan itu, Risya adalah sahabat baiknya dari SMA, walaupun saat itu SMA mereka bebeda tetapi ketika lulus SMA dan akan meneruskan ke perguruan tinggi, mereka memutuskan untuk di jurusan, fakultas dan universitas yang sama di jakarta dan sudah 6th pula mereka bersahabat, Risya selalu menjadi wanita teristimewa dihidupnya. Bone merasakan manis–asemnya diri Risya selama 6th ini,.

“hey…kenapa??”, tanya Risya sedikit kikuk diperhatikan begitu dalam oleh tatapan Bone.
(Bone melempar senyum centil ketika melihat Risya yang jadi salah tingkah), “qo tumben sih kamu jadi salting gitu aku liatin..???”
“apaan sih, norak ah….”, sedikit pukulan manja Risya menderet di bagian lengan Bone.
Bone tertawa lepas melihat tingkah cewe strawberrynya seperti manusia yang malu tertangkap jatuh cinta…’hah jatuh cinta???’….Bone kembali menatap Risya yang sudah menerima pesenan makanannya dan minumannya dari bu minah.

Sambil santai dan bergurau mereka menghabiskan makanan kesukaan mereka berdua tersebut, memang timbel bu minah tuh memang paling top diantara timbel2 yang lainnya, yang berserakan juga di sekitar kampusnya. Risya melirik arlojinya ketika timbel dan jus strawberrynya sudah habis.
Tiba-tiba Bone meraih sedikit tangan Risya, “syaa….”
Risya menatap lembut Bone.
“ada yang perlu dibicarain serius syaa anatara kita…”
“apa?”, suara itu terdengar renyah dan lembut sekali ditelinga Bone.
“6th kita bersahabat, dimulai dari pertemuan kita di sanggar teater, saat itu kamu yang udah terpilih menjadi pemeran utama wanita, sedangkan untuk pemeran utama laki-laki belum terpilih sama sekali, dan tiba2 kamu mendekati aku syaa dan langsung bilang ‘kamu aja ya..’, dimulai saat itu juga kita berperan sebagai sepasang kekasih dalam teater yang kita pertunjukan, (tangan Bone kembali membelai lembut kepala Risya), semenjak itu aku semakin merasakan semua kebaikan2 kamu, rasa care kamu, rasa protect kamu, bahkan rasa sayang kamu syaa…(Bone tersenyum ketika melihat jus strawberry yang sebenernya sudah habis yang ada di depan Risya, dan Bone mengambil gelas kosong itu), dan untuk hal inipun, dimulai saat itu juga aku tau kamu sangat menyukai hal2 yang berhubungan dengan strawberry, dimulai dari pesenan jus strawberry, lalu ice cream rasa strawberry sampei roti yang pake selai strawberry….sya….kamu itu cewe strawberry aku…perasaan ini udah tumbuh saat itu sya, dan semakin tumbuh ketika kita meneruskan pertemanan kita menjadi sebuah persahabatan yang nggak ada batasnya, perasaan yang sebenarnya sedikit menyiksa aku bertahun-tahun ini sya, rasa sayang yang lebih dari rasa sayang seorang sahabat, dan aku nggak mau tersiksa lagi dengan perasaan ini,,,aku ingin dimulai saat ini memiliki kamu lebih dari sahabat, aku ingin mulai saat ini kamu terpublish menjadi pacar aku, sehingga tidak ada lagi yang boleh mendekati kamu selain aku, mengajak kamu nge-date selain aku, nggak ada lagi yang boleh mengelus rambutmu selain aku sya….aku ingin benar2 memanggilmu dengan sebutan my strawberry girl……:”

“booonn,,,,aku nuggu kamu ngomong sampei 5menit loh,,,kamu tuh mau ngomong apa???, qo malah jadi bengong ngeliatin aku gitu sih,,,hmm….(Risya sedikit tersenyum dan menggeleng2kan kepalanya)”
“loh…emang aku belum ngomong apa2 yaaa??”
Risya tertawa renyah sambil menatap lekat2 mata Bone….”aku tuh jadi bikin kamu tertarik banget ya hari ini,,,,sampei apa yang mau kamu omongin malah jadi bengong, dan sekarang kamu malah nanya kaya gitu,,,heheh..Bone Antonius kalau kamu udah ngomong, aku nggak akan cuma diem selama 5menit tadi,,,,heu….aneh banget siyh kamu tuh hari ini….”
Risya melirik lagi arloji yang bertepatan dengan suara adzan dzuhur dari masjid yang kebetulan terletak disamping kantin.

“hmm….aku shalat dulu deh,,,nanti kamu juga harus ke gereja kan???,,tuggu bentar yaa…”
Risya segera melangkah ke masjid tersebut, sedangkan Bone hanya menatap lekat2 kepergian Risya yeng mulai memasuki masjid, setelah sosok Risya berlalu dari pandangannya, dia hanya menunduk merenung dengan memegang erat dan menatap lekat salip kecil yang ia dapat dari cewe strawberrynya, ketika itu Risya memberikannya dalam rangka hari raya natal 3th yang lalu, Risya sengaja membungkusnya dengan kertas kado warna merah dan pita kecil warna hijau, kombinasi warna yang sangat melambangkan warna natal, dan Bone juga baru tersadar akan sesuatu yang pernah ia kasih ke Risya ketika hari raya idul fitri 3th yang lalu juga.

Bone berdiri dari tempat duduknya dan melangkah pelan hingga tepat di depan pintu masuk masjid, diposisi ia berdiri saat ini ia dapat melihat sosok Risya yang sudah memulai ibadah shalatnya, dan yaaa,,,,mukena merah marun itu yang ingin ia lihat…selama inipun risya selalu membawa dan menggunakan mukena itu ketika Risya beribadah shalat, mukena itu masih terlihat bagus, dia memang sangat percaya bahwa Risya akan selalu menjaga mukena pemberiannya. Bonepun semakin menggenggam erat salip di dalam kantong jaketnya, sambil menunduk mencoba merenungi kondisi yang ada sebenarnya dia melangkah kearah lorong demi lorong menuju warung roko yang tepat di depan gerbang kampus.

‘kamu memang selalu bikin aku semakin tertarik sama kamu Risya Lathifah, untuk setiap harinya dan kamu akan selalu menjadi cewe strawberryku sya….walaupun hanya didalam khayalku….’

Tidak ada komentar:

Posting Komentar