Minggu, 28 November 2010
Sabtu, 27 November 2010
Senin, 22 November 2010
KEJADIAN NYATA yang aneh
Sepulang ku rapat rohis di sklh, turunlah hujan yg deras. Aku ingin pulang tetapi sepertinya hujan tak mnginginkannya hngga akhrnya ku brkata pada temanku dela ''del, balik aja deh ke sklh dulu neduh. Skalian nunggu anggi''.. Temanku pun menytujuinya. Hngga akhirnya aku pun balik ke sklh alhasil tak kutemukan tmanku yg ku cari 'anggi' ntah dia pulang dluan atau msh brada di sklh. Seragamku yg bsah membuatku tak nyaman. Ku ingin pulang saat itu ttapi hujan blum mngizinkan. Hngga bberapa menit aku memutuskan untuk pulang dgn keadaan hujan blum reda. aku, dela, rina pun brgegas pulang. Di prjalanan aku brtemu dgn tman tman lamaku pas smp. Sejenak ku ngbrol brg sama mreka, ktika ku menatap langit subhanallah yg ku lihat adlh pelangi yg luar biasa indahnya. Karena reflek dgn stengah brteriak ku membritaukan tman tmanku ttg pelangi itu. ''hey, ada plangi gede. Indah bgd'' kataku sambil mnunjuk kearah pelangi yg kulihat itu. Tapi tman tmanku hnya melihatku dgn bngung dan kmudian di srtai tawa kras dari mreka.. 'hahaha, mata lo burem shof ? Org kagada apa apa juga'' bgitu sahut tmanku yg brambut pirang itu. ''wah, parah lu pada pelangi seindah itu kaga da yg liat. Jgn brcnda ah'' kta ku dgn nada kesal.. ''bukannya gtu shof, tapi kita ga liat sumpah dah. Gada apa apa koq, gada pelangi juga'' ''tapi tapi itu plangi indah banget, masa iya kalian ga liat'' tiba tiba tmanku yg brjilbab abu abu memegang pundak ku ''hmm, iya gw juga liat koq. Gw liat dari tdi sblum shofi blg kaya gtu'' semua mata trbelak ''hah ? Serius ?'' kata tman tmanku serempak.. ''iyah gw serius, tadinya gw pngen blg ke kalian tapi kata gw ah pasti mreka udah pada liat'' ''wah koq aneh bgd sih ?' kata ku dgn nada bngung beberapa menit kmudian datang seorang anak kecil yg sdang membwa payung dia brtanya kpada kami ''ka, mau ojek payung ga ?'' ''hmm, ga de kita blum mau pulang. Kamu ga kdinginan apa baju bsah gtu ?'' tanyaku. ''dingin ka, tapi mau gmana lg aku harus krja tuk brobat mataku ini'' spintas ku lihat matanya trnyata anak ini tuna netra, aku brbicara dlam hati.. Tman tmanku iba dgn anak ini. ''sapa nama mu de ?'' kata tmanku yg dari tadi memperhatikan anak ini.. ''boya, ka! Ouh ya aku mau ngsh tau aja ka kalo pelanginya memang ada boya aja bsa liat koq'' dgn wajah trsnyum dia pun lari meninggalkan kami. Trsentak aku dan tman tmanku bngung, aku brtnya tnya dlam hati, mana mgkn anak tunanetra dapat mlihat pelangi sdangkan tman tmanku yg lain ga bsa melihat plangi itu. Sungguh aneh pikir ku. Tmanku ku pun brtanya ''hey kmana perginya si boya itu cepat skali..?'' kami pun lgsg trsadar bgtu cepatnya boya menghilang.. Dan ku lihat kearah langit, pelangi yg ku lihat tadi sudah menghilang brsama hilangnya anak kecil tunanetra itu.. Aku pun merasa aneh dgn semua kejadian ini. Akhrnya ku bergegas pulang ke rumah dgn trus brtnya tnya dlam hati, apa mksud dari kjadian ini. Siapakah anak kcil itu ? Hingga kini pertanyaan itu msh trngiang dalam otak kecil ku..
Selasa, 16 November 2010
cara memasang flash di blog
Untuk memasang flash ke dalam blog cukuplah mudah. Yang kamu perlukan yaitu file flash yang biasanya ber-extensi .swf lalu upload file tersebut ke hosting. misal di geocities.com ato 000webhost ato tempat hosting lainnya. File animasi flash tersebut bisa dijadikan hiasan pada blog ato bisa juga dijadikan hiasan di header sehingga membuat blog menjadi lebih animatif. Untuk memasang flash pada blog caranya sebagai berikut :
1. Login ke blogger kemudian pilih menu "Layout".
2. Kemudian klik link "Add a gadget" dimana akan ditempatkan animasi flash.
3. Pilih "HTML/Javascript" kemudian taruh script berikut :
<embed src="http://blogoholic.info/wellcome.swf" quality="high" bgcolor="white" width="500" height="100" type="application/x-shockwave-flash" pluginspage="http://www.macromedia.com/shockwave/download/index.cgi? P1_Prod_Version=ShockwaveFlash"></embed>
Contoh :
* Ganti "http://blogoholic.info/wellcome.swf" dengan alamat file flash kamu yang telah ditaruh di hosting.
* Ganti width="500" height="100 dengan ukuran dari file flashmu.
tips mencegah dan menghilangkan kantuk
Kantuk atau mengantuk memang hal yang paling ditunggu-tunggu kala kita akan pergi tidur,, namun bila kantuk itu datang disaat yang tidak tepat misalnya saat kita bekerja, belajar, kuliah, seminar, atau pertemuan-pertemuan lainnya yang membutuhkan konsentrasi penuh?? Apakah kantuk itu masih kita harapkan?? (masih,, klo dosen yg ngajarnya membosankan,,heuheu..)
Kantuk menurut para ahli terjadi karena berkurangnya pasokan Oksigen dan bertambahnya Carbondioksida bebas di udara, karena itu kerja otak dan sisitem pernapasan semakin berat, tubuh pun menjadi lebih panas karena meningkatnya metabolisme tubuh. Intinya otak kekuarangan oksigen dan suasana menjadi nyaman untuk tidur..
Ada tips n trik yang bisa dicoba utnuk menghilangkan rasa kantuk ini:
<3Biasakan sarapan pagi agar otak segar dan bias berkonsentrasi dengan penuh,, perbanyak makanan yang mengandung protein daripada karbohidrat, karena protein baik untuk pertumbuhan dan perkembangan otak. Jangan lupa minum segelas jus atau sari buah untuk menyeimbangkan gizi yang masuk ke dalam tubuh.
<3Lakukan olahraga ringan agar otot-otot tubuh tidak mudah lelah sehingga membuat otak tidak cepat lelah juga. Usahakan olahraga yang bukan hanya menyegarkan tubuh, tapi juga otak seperti brain gym.
<3Saat kegiatan berlangsung (bekerja, kuliah, rapat, seminar, dll) usahakan pusatkan perhatian pada kegiatan tersebut, buatlah kegiatan itu menarik, misalnya memikirkan pertanyaan apa yang akan ditanyakan, Dengan cara ini , kita dilatih untuk mendengar dan mencari titik lemah utnuk dipertanyakan, meskipun nanti akhirnya tidak akan ditanyakan, paling tidak rasa kantuk bisa dicegah. (melihat sesuatu yg lucu jg bisa, mis. Liat temen yg sama2 ngantuk, expresi mereka kan lucu tuch,heuheu..)
<3Makan permen atau cemilan yang tersedia,, dengan begitu pusat perhatian bukan hanya di mata tapi juga di mulut. Karena dengan cara ini otot mulut dan kerongkongan akan bergerak dan terangsang sehingga tidak diam. Tapi juga jangan sampai perut merasa kenyang karena terlalu kenyang juga akan menyebabkan rasa kantuk. Permen karet juga bisa dijadikan pilihan.
<3Tinggalkan tempat kegiatan tersebut sejenak. Mungkin otak kita butuh sesuatu yang segar dan baru, sehingga saat kembali beraktifitas otak pun dalam keadaan segar. (tapi jgn ampe kelamaan y, keburu kuliahnya selesai!)
<3Bila ada hal yang perlu dicatat, gunakanlah tinta yang berwarna cerah untuk menulis. Bisa juga dapat menggunakan metode maping dengan menambahkan gambar. Dengan cara ini kita akan merasa santai mengikuti acara sampai selesai. (gambarnya yang bersangkutan dengan materi y, jgn yg lain”!)
<3Bila kita sering mengantuk di siang hari, mungkin karena kebiasaan kita yang sering tidur di siang hari. Tubuh mempunyai jam biologis yang dapat mencatat kegiatan kita sehari-hari. Jadi jangan dibiasakan tidur di siang hari walaupun kita sedang libur kerja atau kuliah.
<3Hindari stress, karena dengan stress tubuh akan cepat merasa lelah sehingga akan cepat merasa ngantuk. Gunakan hari libur dengan sebaik-baiknya agar dapat kembali fit saat hari-hari sibuk datang.
<3Perhatikan kualitas tidur kita,bukan kualitas. Buatlah tempat tidur anda senyaman mungkin sehingga walapun tidur kamu Cuma bentar tapi cukup bias mengembalikan stamina tubuh dan otak kamu.
<3Jangan biasakan minum kopi atau suplemen yang menjanjikan dapat mencegah ngantuk. Jangan gantungkan hidupmu pada obat,, makanan yang sehat dan bergizi sudah lebih dari cukup untuk menjadi kesehatanmu. (cobain food combining..)
Nah, mudah kan.. Selamat mencoba y
dunia kecil milik kita
Seorang gadis berambut panjang berlari terburu-buru melewati koridor di sekolahnya. Rambut hitam pekatnya yang dikuncir, bergoyang seiring ia melangkah. Vera, nama gadis tersebut. Seorang gadis SMP yang cerah, periang dan ramai. Langkah jauhnya berhenti ketika ia sampai di pintu kelasnya. Nafasnya terengah-engah. Ruang udara di sekitarnya serasa menyempit. Dengan lemah, ia membuka pintu.
Pintu kayu coklat yang hampir bobrok itu terbuka dengan suara aneh. Ya, aneh bagi orang di luar sekolah itu, namun hal yang biasa bagi mereka yang mengajar dan belajar di sana. Suara deritan pintu itu tak jauh berbeda dari suara-suara pintu yang terbuka di dalam film horor, dimana ketika sang tokoh utama membukanya, sang hantu akan muncul dari dalamnya.
Vera menghela nafas lega ketika tahu bahwa guru yang mendapat bagian mengajar di kelas gelap itu belum masuk. Kelas yang berukuran tak besar itu, dihiasi sarang laba-laba di setiap sudut langit-langitnya. Lantainya ditutupi ubin berwarna putih pucat, tak luput dari noda. Ventilasi yang berada di setiap jendela kaca pun diselimuti debu yang tebalnya melebihi 2 senti. Kayu yang membingkai jendela tersebut sudah lapuk, habis dimakan usia dan juga rayap.
Di balik wajah-wajah polos anak-anak di ruang kelas, banyak yang mereka pikirkan. Tentang cinta, sahabat, hidup yang rumit... Segalanya ada di sini. Menyelesaikan masalah bersama sudah menjadi kebiasaan sendiri, sekaligus membuat hidup lebih bermakna.
---------------------------------------------------------------------------------
Tak seorang pun mampu melukiskan masa depan. Dari yang muda, dewasa, maupun tua. Mereka tak akan mampu menggambarkan apa yang terjadi di masa depan. Termasuk diriku, seorang gadis biasa, dengan kehidupan pas-pasan, tanpa modal untuk memastikan seberapa suksesnya aku di masa depan.
Setiap malam aku berdoa, menatap langit yang dihiasi bintang-bintang. Mengapa Tuhan memberiku hidup seperti ini?, tanyaku setiap hari, tanpa kenal lelah, tanpa kenal bosan. Aku tak bisa mengerti dengan keadaan ini semua. Di luar sana, banyak orang-orang kaya yang memiliki mobil dan rumah mewah. Setiap hari mereka bisa pergi shopping ke mall bersama teman-teman mereka, orang tua mereka, anak-anak mereka serta keluarga mereka. Sedangkan kami yang berada di desa kecil ini? Apa hal mewah yang bisa kami lakukan?
Beribu pertanyaan selalu menggangguku. Tentang apa yang bisa kulakukan saat ini. Tentang apa tanggapan Tuhan mengenai diriku. Dan tak lupa tentang keadaan ayahku yang berada di atas sana. Bagiku, kehidupan tak jauh dari siksaan, namun jauh dari kebahagiaan.
Jika di atas sana ada langit dan di bawah ada tanah, lalu, di lapisan apa aku berdiri? Apa yang kulakukan ini? Untuk apa aku melakukan semua ini? Sekolah, membantu ibu dan bermain bersama teman-teman di sungai.
Tak lupa juga, ketika aku tertidur di bawah pohon rindang pada siang hari setelah memancing. Aku kerap bermimpi tentang sebuah pelangi yang berada di hadapanku. Jika aku melangkah ke atas pelangi itu, kemana pelangi itu akan membawaku pergi? Ke tempat yang indahkah? Atau malah sebaliknya?
Segalanya telah terjawab setelah berjuang selama 10 tahun bersama sahabat dan ibuku. Dengan usahaku belajar dengan giat, aku bisa kuliah di sebuah universitas di Jakarta. Meski ibu tak memberiku uang tiap bulan, aku terus berusaha meraih uang dengan mengamen, bekerja paruh waktu di restoran terdekat, bahkan membantu seadanya di pasar. Dan dalam waktu yang tak sebentar, manager restoran tempatku bekerja menunjukku sebagai sekretaris manager.
Beberapa tahun kemudian setelah itu, aku akhirnya mendapatkan cukup modal yang kudapat dari hasil bekerja dan juga beasiswa berkat prestasiku untuk membuka sebuah perusahaan yang berakhir sukses sampai hari ini. Aku yakin sahabat-sahabatku di luar sana sama suksesnya seperti aku, bahkan lebih.
Sekian pertanyaan yang berada di pikiranku, terjawab sudah.
Namun, masih ada sebuah pertanyaan besar yang masih ada di pikiranku saat ini...
Ibu, apa kau melihatku di sana, bangga akan hasil yang kuusahakan selama ini?
Pintu kayu coklat yang hampir bobrok itu terbuka dengan suara aneh. Ya, aneh bagi orang di luar sekolah itu, namun hal yang biasa bagi mereka yang mengajar dan belajar di sana. Suara deritan pintu itu tak jauh berbeda dari suara-suara pintu yang terbuka di dalam film horor, dimana ketika sang tokoh utama membukanya, sang hantu akan muncul dari dalamnya.
Vera menghela nafas lega ketika tahu bahwa guru yang mendapat bagian mengajar di kelas gelap itu belum masuk. Kelas yang berukuran tak besar itu, dihiasi sarang laba-laba di setiap sudut langit-langitnya. Lantainya ditutupi ubin berwarna putih pucat, tak luput dari noda. Ventilasi yang berada di setiap jendela kaca pun diselimuti debu yang tebalnya melebihi 2 senti. Kayu yang membingkai jendela tersebut sudah lapuk, habis dimakan usia dan juga rayap.
Di balik wajah-wajah polos anak-anak di ruang kelas, banyak yang mereka pikirkan. Tentang cinta, sahabat, hidup yang rumit... Segalanya ada di sini. Menyelesaikan masalah bersama sudah menjadi kebiasaan sendiri, sekaligus membuat hidup lebih bermakna.
---------------------------------------------------------------------------------
Tak seorang pun mampu melukiskan masa depan. Dari yang muda, dewasa, maupun tua. Mereka tak akan mampu menggambarkan apa yang terjadi di masa depan. Termasuk diriku, seorang gadis biasa, dengan kehidupan pas-pasan, tanpa modal untuk memastikan seberapa suksesnya aku di masa depan.
Setiap malam aku berdoa, menatap langit yang dihiasi bintang-bintang. Mengapa Tuhan memberiku hidup seperti ini?, tanyaku setiap hari, tanpa kenal lelah, tanpa kenal bosan. Aku tak bisa mengerti dengan keadaan ini semua. Di luar sana, banyak orang-orang kaya yang memiliki mobil dan rumah mewah. Setiap hari mereka bisa pergi shopping ke mall bersama teman-teman mereka, orang tua mereka, anak-anak mereka serta keluarga mereka. Sedangkan kami yang berada di desa kecil ini? Apa hal mewah yang bisa kami lakukan?
Beribu pertanyaan selalu menggangguku. Tentang apa yang bisa kulakukan saat ini. Tentang apa tanggapan Tuhan mengenai diriku. Dan tak lupa tentang keadaan ayahku yang berada di atas sana. Bagiku, kehidupan tak jauh dari siksaan, namun jauh dari kebahagiaan.
Jika di atas sana ada langit dan di bawah ada tanah, lalu, di lapisan apa aku berdiri? Apa yang kulakukan ini? Untuk apa aku melakukan semua ini? Sekolah, membantu ibu dan bermain bersama teman-teman di sungai.
Tak lupa juga, ketika aku tertidur di bawah pohon rindang pada siang hari setelah memancing. Aku kerap bermimpi tentang sebuah pelangi yang berada di hadapanku. Jika aku melangkah ke atas pelangi itu, kemana pelangi itu akan membawaku pergi? Ke tempat yang indahkah? Atau malah sebaliknya?
Segalanya telah terjawab setelah berjuang selama 10 tahun bersama sahabat dan ibuku. Dengan usahaku belajar dengan giat, aku bisa kuliah di sebuah universitas di Jakarta. Meski ibu tak memberiku uang tiap bulan, aku terus berusaha meraih uang dengan mengamen, bekerja paruh waktu di restoran terdekat, bahkan membantu seadanya di pasar. Dan dalam waktu yang tak sebentar, manager restoran tempatku bekerja menunjukku sebagai sekretaris manager.
Beberapa tahun kemudian setelah itu, aku akhirnya mendapatkan cukup modal yang kudapat dari hasil bekerja dan juga beasiswa berkat prestasiku untuk membuka sebuah perusahaan yang berakhir sukses sampai hari ini. Aku yakin sahabat-sahabatku di luar sana sama suksesnya seperti aku, bahkan lebih.
Sekian pertanyaan yang berada di pikiranku, terjawab sudah.
Namun, masih ada sebuah pertanyaan besar yang masih ada di pikiranku saat ini...
Ibu, apa kau melihatku di sana, bangga akan hasil yang kuusahakan selama ini?
MY STRAWBERRY GIRL
My Strawberry Girl
‘Risya’, melayang2 nama Risya di benak Bone….
‘my strawberry girl’, Bone mulai semakin mengingat setiap sudut sosok Risya…
Sedetik setelah membayangkan sosok strawberrynya, mata Bone tertuju menatap sosok yang baru dia bayangkan sedang melangkah sedikit berlari kearahnya.
‘yampun strawberry ku, senyumnya memang manis’
“hey qo bengong”, sekilas Risya mengipaskan tangannya dihadapan wajah Bone.
“eem,,,(sambil mengelus lembut kepala Risya),,kamunya kelamaan, jakarta tuh panas neng…apalagi hari minggu gini terlalu banyak mobil berkeliaran, bikin sesek nafas tau…(sedikit cemberut sambil melirik-lirik cari perhatian Risya)”
Tanpa mengucap kata, tangan risya meraih lembut tangan Bone, dan segera melangkah yang lama-kelamaan langkah itu sedikit berlari. Lampu merah, trotoar, jembatan penyebrangan, warung2 kcil semua penuh dengan aktifitas manusia jakarta belum lagi polusi yang menyelimuti kota ini ditambah teriknya matahari yang semakin memperkuat panasnya kota jakarta.
“sya santailah, cape tau…”, Bone menghentikan langkahnya, dan beristirahat sejenak dari langkahnya. Risya segera menghampiri Bone dan menarik lagi tangannya Bone.
“hayu Bone, kita gak boleh telat lagi kaya kemaren, kamu tau kan telat sedetik aja kita nggak akan bisa masuk untuk nonton pertunjukannya….hayuuu Bonee,,,”
“tapi sya,,cape tau dari ujung sana kita lari2….”
Risya tetap melangkah cepat bahkan berniat meninggalkan Bone.
“syaa…”
Risya membalikan badannya dan sedikit berteriak “aku nggak mau telat..”
Bone hanya meanatap kagum kegigihan cewek strawberrynya yang terus berusaha mengejar waktu untuk tetap bisa masuk dan menonton pertunjukan teater di kampusnya, padahal ketika Bone melirik arlojinya sudah menunjukan pukul 08.15, mereka sudah telat 15menit dan masih berada di atas jembatan penyebrangan yang terletak tepat didepan kampus mereka. Ketika Bone melihat lagi kearah Risya yang masih berlari kecil menuruni anak tangga, Bone tersenyum kecil lalu terlinta dibenaknya, ‘kamu semakin mrip strawberry sya dengan rambut panjang kamu yang kriting tergurai, dan baju merahmu yang dipadankan dengan vest hijau tuamu itu’.
‘hari ini sya, hari ini kamu bener2 jadi strawberry aku….’
Bone terus melangkah dengan santai melewati gerbang kampus, melewati lorong A, lorong B, menaiki 10anak tangga dan melewati pintu pagar pembatas untuk ruangan tetaer, finnaly di dapan pintu ruang teater, Risya sedang duduk di lantai dengan wajah kecewa. Bone segera duduk disamping Risya sambil mengelus-ngelus kepala Risya,
“udah jangan BT gitu ah neng, dari tadi juga kita udah telat,,,(Bone menatap wajah Risya dari depan wajah Risya sambil melempar senyum dengan maksud menghibur cewe strawberrynya)…”
“hmm,,,seneng yaa kita gak liat pertunjukannya lagiii????,,(dengan wajah cemberutnya)”
Bone semakin tersenyum gemas sama wajah strawberrynya Risya.
“ah udah yuu kita ke kantin aja, makan nasi timbel bu minah,,yuuu,,,laper nih…”
Bone tetap lembut menarik tangannya Risya untuk segera bangun dan melangkah menuju kantin. “hayuuu beibhiiiiii,,jangan males2an gini ah….”
“bu paket nasi timbelnya dua ya buu…tambahan es jeruk satu dan jus strawberry satu….”
Bone meletakan tasnya terlebih dahulu disebelah Risya yang sudah duduk sambil menahan wajahnya dengan kedua tangannya.
“udaah donk neng jangan ngelamun aja,,,”
“Boneee kita tuh udah kedua kalinya nggak liat pertunjukan itu….”, Risya sedikit sewot karena kekecewaanya hari ini nggak bisa melihat pertunjukan teater lagi karena telat.
Bone selalu mengelus lembut helaian2 rambut Risya, dan….
“syaa…tapi kan ada aku disini yang nemenin, kamu kan nggak sendirian…”
Risya menatap Bone, ada lagi kah yang bisa Bone ucapkan untuk terus menenangkan perasaannya saat ini. Ketika tatapan hangat meluncur dari mata Risya, Benopun hanya bisa terdiam, dia seolah terpana dengan tatapan itu, Risya adalah sahabat baiknya dari SMA, walaupun saat itu SMA mereka bebeda tetapi ketika lulus SMA dan akan meneruskan ke perguruan tinggi, mereka memutuskan untuk di jurusan, fakultas dan universitas yang sama di jakarta dan sudah 6th pula mereka bersahabat, Risya selalu menjadi wanita teristimewa dihidupnya. Bone merasakan manis–asemnya diri Risya selama 6th ini,.
“hey…kenapa??”, tanya Risya sedikit kikuk diperhatikan begitu dalam oleh tatapan Bone.
(Bone melempar senyum centil ketika melihat Risya yang jadi salah tingkah), “qo tumben sih kamu jadi salting gitu aku liatin..???”
“apaan sih, norak ah….”, sedikit pukulan manja Risya menderet di bagian lengan Bone.
Bone tertawa lepas melihat tingkah cewe strawberrynya seperti manusia yang malu tertangkap jatuh cinta…’hah jatuh cinta???’….Bone kembali menatap Risya yang sudah menerima pesenan makanannya dan minumannya dari bu minah.
Sambil santai dan bergurau mereka menghabiskan makanan kesukaan mereka berdua tersebut, memang timbel bu minah tuh memang paling top diantara timbel2 yang lainnya, yang berserakan juga di sekitar kampusnya. Risya melirik arlojinya ketika timbel dan jus strawberrynya sudah habis.
Tiba-tiba Bone meraih sedikit tangan Risya, “syaa….”
Risya menatap lembut Bone.
“ada yang perlu dibicarain serius syaa anatara kita…”
“apa?”, suara itu terdengar renyah dan lembut sekali ditelinga Bone.
“6th kita bersahabat, dimulai dari pertemuan kita di sanggar teater, saat itu kamu yang udah terpilih menjadi pemeran utama wanita, sedangkan untuk pemeran utama laki-laki belum terpilih sama sekali, dan tiba2 kamu mendekati aku syaa dan langsung bilang ‘kamu aja ya..’, dimulai saat itu juga kita berperan sebagai sepasang kekasih dalam teater yang kita pertunjukan, (tangan Bone kembali membelai lembut kepala Risya), semenjak itu aku semakin merasakan semua kebaikan2 kamu, rasa care kamu, rasa protect kamu, bahkan rasa sayang kamu syaa…(Bone tersenyum ketika melihat jus strawberry yang sebenernya sudah habis yang ada di depan Risya, dan Bone mengambil gelas kosong itu), dan untuk hal inipun, dimulai saat itu juga aku tau kamu sangat menyukai hal2 yang berhubungan dengan strawberry, dimulai dari pesenan jus strawberry, lalu ice cream rasa strawberry sampei roti yang pake selai strawberry….sya….kamu itu cewe strawberry aku…perasaan ini udah tumbuh saat itu sya, dan semakin tumbuh ketika kita meneruskan pertemanan kita menjadi sebuah persahabatan yang nggak ada batasnya, perasaan yang sebenarnya sedikit menyiksa aku bertahun-tahun ini sya, rasa sayang yang lebih dari rasa sayang seorang sahabat, dan aku nggak mau tersiksa lagi dengan perasaan ini,,,aku ingin dimulai saat ini memiliki kamu lebih dari sahabat, aku ingin mulai saat ini kamu terpublish menjadi pacar aku, sehingga tidak ada lagi yang boleh mendekati kamu selain aku, mengajak kamu nge-date selain aku, nggak ada lagi yang boleh mengelus rambutmu selain aku sya….aku ingin benar2 memanggilmu dengan sebutan my strawberry girl……:”
“booonn,,,,aku nuggu kamu ngomong sampei 5menit loh,,,kamu tuh mau ngomong apa???, qo malah jadi bengong ngeliatin aku gitu sih,,,hmm….(Risya sedikit tersenyum dan menggeleng2kan kepalanya)”
“loh…emang aku belum ngomong apa2 yaaa??”
Risya tertawa renyah sambil menatap lekat2 mata Bone….”aku tuh jadi bikin kamu tertarik banget ya hari ini,,,,sampei apa yang mau kamu omongin malah jadi bengong, dan sekarang kamu malah nanya kaya gitu,,,heheh..Bone Antonius kalau kamu udah ngomong, aku nggak akan cuma diem selama 5menit tadi,,,,heu….aneh banget siyh kamu tuh hari ini….”
Risya melirik lagi arloji yang bertepatan dengan suara adzan dzuhur dari masjid yang kebetulan terletak disamping kantin.
“hmm….aku shalat dulu deh,,,nanti kamu juga harus ke gereja kan???,,tuggu bentar yaa…”
Risya segera melangkah ke masjid tersebut, sedangkan Bone hanya menatap lekat2 kepergian Risya yeng mulai memasuki masjid, setelah sosok Risya berlalu dari pandangannya, dia hanya menunduk merenung dengan memegang erat dan menatap lekat salip kecil yang ia dapat dari cewe strawberrynya, ketika itu Risya memberikannya dalam rangka hari raya natal 3th yang lalu, Risya sengaja membungkusnya dengan kertas kado warna merah dan pita kecil warna hijau, kombinasi warna yang sangat melambangkan warna natal, dan Bone juga baru tersadar akan sesuatu yang pernah ia kasih ke Risya ketika hari raya idul fitri 3th yang lalu juga.
Bone berdiri dari tempat duduknya dan melangkah pelan hingga tepat di depan pintu masuk masjid, diposisi ia berdiri saat ini ia dapat melihat sosok Risya yang sudah memulai ibadah shalatnya, dan yaaa,,,,mukena merah marun itu yang ingin ia lihat…selama inipun risya selalu membawa dan menggunakan mukena itu ketika Risya beribadah shalat, mukena itu masih terlihat bagus, dia memang sangat percaya bahwa Risya akan selalu menjaga mukena pemberiannya. Bonepun semakin menggenggam erat salip di dalam kantong jaketnya, sambil menunduk mencoba merenungi kondisi yang ada sebenarnya dia melangkah kearah lorong demi lorong menuju warung roko yang tepat di depan gerbang kampus.
‘kamu memang selalu bikin aku semakin tertarik sama kamu Risya Lathifah, untuk setiap harinya dan kamu akan selalu menjadi cewe strawberryku sya….walaupun hanya didalam khayalku….’
‘Risya’, melayang2 nama Risya di benak Bone….
‘my strawberry girl’, Bone mulai semakin mengingat setiap sudut sosok Risya…
Sedetik setelah membayangkan sosok strawberrynya, mata Bone tertuju menatap sosok yang baru dia bayangkan sedang melangkah sedikit berlari kearahnya.
‘yampun strawberry ku, senyumnya memang manis’
“hey qo bengong”, sekilas Risya mengipaskan tangannya dihadapan wajah Bone.
“eem,,,(sambil mengelus lembut kepala Risya),,kamunya kelamaan, jakarta tuh panas neng…apalagi hari minggu gini terlalu banyak mobil berkeliaran, bikin sesek nafas tau…(sedikit cemberut sambil melirik-lirik cari perhatian Risya)”
Tanpa mengucap kata, tangan risya meraih lembut tangan Bone, dan segera melangkah yang lama-kelamaan langkah itu sedikit berlari. Lampu merah, trotoar, jembatan penyebrangan, warung2 kcil semua penuh dengan aktifitas manusia jakarta belum lagi polusi yang menyelimuti kota ini ditambah teriknya matahari yang semakin memperkuat panasnya kota jakarta.
“sya santailah, cape tau…”, Bone menghentikan langkahnya, dan beristirahat sejenak dari langkahnya. Risya segera menghampiri Bone dan menarik lagi tangannya Bone.
“hayu Bone, kita gak boleh telat lagi kaya kemaren, kamu tau kan telat sedetik aja kita nggak akan bisa masuk untuk nonton pertunjukannya….hayuuu Bonee,,,”
“tapi sya,,cape tau dari ujung sana kita lari2….”
Risya tetap melangkah cepat bahkan berniat meninggalkan Bone.
“syaa…”
Risya membalikan badannya dan sedikit berteriak “aku nggak mau telat..”
Bone hanya meanatap kagum kegigihan cewek strawberrynya yang terus berusaha mengejar waktu untuk tetap bisa masuk dan menonton pertunjukan teater di kampusnya, padahal ketika Bone melirik arlojinya sudah menunjukan pukul 08.15, mereka sudah telat 15menit dan masih berada di atas jembatan penyebrangan yang terletak tepat didepan kampus mereka. Ketika Bone melihat lagi kearah Risya yang masih berlari kecil menuruni anak tangga, Bone tersenyum kecil lalu terlinta dibenaknya, ‘kamu semakin mrip strawberry sya dengan rambut panjang kamu yang kriting tergurai, dan baju merahmu yang dipadankan dengan vest hijau tuamu itu’.
‘hari ini sya, hari ini kamu bener2 jadi strawberry aku….’
Bone terus melangkah dengan santai melewati gerbang kampus, melewati lorong A, lorong B, menaiki 10anak tangga dan melewati pintu pagar pembatas untuk ruangan tetaer, finnaly di dapan pintu ruang teater, Risya sedang duduk di lantai dengan wajah kecewa. Bone segera duduk disamping Risya sambil mengelus-ngelus kepala Risya,
“udah jangan BT gitu ah neng, dari tadi juga kita udah telat,,,(Bone menatap wajah Risya dari depan wajah Risya sambil melempar senyum dengan maksud menghibur cewe strawberrynya)…”
“hmm,,,seneng yaa kita gak liat pertunjukannya lagiii????,,(dengan wajah cemberutnya)”
Bone semakin tersenyum gemas sama wajah strawberrynya Risya.
“ah udah yuu kita ke kantin aja, makan nasi timbel bu minah,,yuuu,,,laper nih…”
Bone tetap lembut menarik tangannya Risya untuk segera bangun dan melangkah menuju kantin. “hayuuu beibhiiiiii,,jangan males2an gini ah….”
“bu paket nasi timbelnya dua ya buu…tambahan es jeruk satu dan jus strawberry satu….”
Bone meletakan tasnya terlebih dahulu disebelah Risya yang sudah duduk sambil menahan wajahnya dengan kedua tangannya.
“udaah donk neng jangan ngelamun aja,,,”
“Boneee kita tuh udah kedua kalinya nggak liat pertunjukan itu….”, Risya sedikit sewot karena kekecewaanya hari ini nggak bisa melihat pertunjukan teater lagi karena telat.
Bone selalu mengelus lembut helaian2 rambut Risya, dan….
“syaa…tapi kan ada aku disini yang nemenin, kamu kan nggak sendirian…”
Risya menatap Bone, ada lagi kah yang bisa Bone ucapkan untuk terus menenangkan perasaannya saat ini. Ketika tatapan hangat meluncur dari mata Risya, Benopun hanya bisa terdiam, dia seolah terpana dengan tatapan itu, Risya adalah sahabat baiknya dari SMA, walaupun saat itu SMA mereka bebeda tetapi ketika lulus SMA dan akan meneruskan ke perguruan tinggi, mereka memutuskan untuk di jurusan, fakultas dan universitas yang sama di jakarta dan sudah 6th pula mereka bersahabat, Risya selalu menjadi wanita teristimewa dihidupnya. Bone merasakan manis–asemnya diri Risya selama 6th ini,.
“hey…kenapa??”, tanya Risya sedikit kikuk diperhatikan begitu dalam oleh tatapan Bone.
(Bone melempar senyum centil ketika melihat Risya yang jadi salah tingkah), “qo tumben sih kamu jadi salting gitu aku liatin..???”
“apaan sih, norak ah….”, sedikit pukulan manja Risya menderet di bagian lengan Bone.
Bone tertawa lepas melihat tingkah cewe strawberrynya seperti manusia yang malu tertangkap jatuh cinta…’hah jatuh cinta???’….Bone kembali menatap Risya yang sudah menerima pesenan makanannya dan minumannya dari bu minah.
Sambil santai dan bergurau mereka menghabiskan makanan kesukaan mereka berdua tersebut, memang timbel bu minah tuh memang paling top diantara timbel2 yang lainnya, yang berserakan juga di sekitar kampusnya. Risya melirik arlojinya ketika timbel dan jus strawberrynya sudah habis.
Tiba-tiba Bone meraih sedikit tangan Risya, “syaa….”
Risya menatap lembut Bone.
“ada yang perlu dibicarain serius syaa anatara kita…”
“apa?”, suara itu terdengar renyah dan lembut sekali ditelinga Bone.
“6th kita bersahabat, dimulai dari pertemuan kita di sanggar teater, saat itu kamu yang udah terpilih menjadi pemeran utama wanita, sedangkan untuk pemeran utama laki-laki belum terpilih sama sekali, dan tiba2 kamu mendekati aku syaa dan langsung bilang ‘kamu aja ya..’, dimulai saat itu juga kita berperan sebagai sepasang kekasih dalam teater yang kita pertunjukan, (tangan Bone kembali membelai lembut kepala Risya), semenjak itu aku semakin merasakan semua kebaikan2 kamu, rasa care kamu, rasa protect kamu, bahkan rasa sayang kamu syaa…(Bone tersenyum ketika melihat jus strawberry yang sebenernya sudah habis yang ada di depan Risya, dan Bone mengambil gelas kosong itu), dan untuk hal inipun, dimulai saat itu juga aku tau kamu sangat menyukai hal2 yang berhubungan dengan strawberry, dimulai dari pesenan jus strawberry, lalu ice cream rasa strawberry sampei roti yang pake selai strawberry….sya….kamu itu cewe strawberry aku…perasaan ini udah tumbuh saat itu sya, dan semakin tumbuh ketika kita meneruskan pertemanan kita menjadi sebuah persahabatan yang nggak ada batasnya, perasaan yang sebenarnya sedikit menyiksa aku bertahun-tahun ini sya, rasa sayang yang lebih dari rasa sayang seorang sahabat, dan aku nggak mau tersiksa lagi dengan perasaan ini,,,aku ingin dimulai saat ini memiliki kamu lebih dari sahabat, aku ingin mulai saat ini kamu terpublish menjadi pacar aku, sehingga tidak ada lagi yang boleh mendekati kamu selain aku, mengajak kamu nge-date selain aku, nggak ada lagi yang boleh mengelus rambutmu selain aku sya….aku ingin benar2 memanggilmu dengan sebutan my strawberry girl……:”
“booonn,,,,aku nuggu kamu ngomong sampei 5menit loh,,,kamu tuh mau ngomong apa???, qo malah jadi bengong ngeliatin aku gitu sih,,,hmm….(Risya sedikit tersenyum dan menggeleng2kan kepalanya)”
“loh…emang aku belum ngomong apa2 yaaa??”
Risya tertawa renyah sambil menatap lekat2 mata Bone….”aku tuh jadi bikin kamu tertarik banget ya hari ini,,,,sampei apa yang mau kamu omongin malah jadi bengong, dan sekarang kamu malah nanya kaya gitu,,,heheh..Bone Antonius kalau kamu udah ngomong, aku nggak akan cuma diem selama 5menit tadi,,,,heu….aneh banget siyh kamu tuh hari ini….”
Risya melirik lagi arloji yang bertepatan dengan suara adzan dzuhur dari masjid yang kebetulan terletak disamping kantin.
“hmm….aku shalat dulu deh,,,nanti kamu juga harus ke gereja kan???,,tuggu bentar yaa…”
Risya segera melangkah ke masjid tersebut, sedangkan Bone hanya menatap lekat2 kepergian Risya yeng mulai memasuki masjid, setelah sosok Risya berlalu dari pandangannya, dia hanya menunduk merenung dengan memegang erat dan menatap lekat salip kecil yang ia dapat dari cewe strawberrynya, ketika itu Risya memberikannya dalam rangka hari raya natal 3th yang lalu, Risya sengaja membungkusnya dengan kertas kado warna merah dan pita kecil warna hijau, kombinasi warna yang sangat melambangkan warna natal, dan Bone juga baru tersadar akan sesuatu yang pernah ia kasih ke Risya ketika hari raya idul fitri 3th yang lalu juga.
Bone berdiri dari tempat duduknya dan melangkah pelan hingga tepat di depan pintu masuk masjid, diposisi ia berdiri saat ini ia dapat melihat sosok Risya yang sudah memulai ibadah shalatnya, dan yaaa,,,,mukena merah marun itu yang ingin ia lihat…selama inipun risya selalu membawa dan menggunakan mukena itu ketika Risya beribadah shalat, mukena itu masih terlihat bagus, dia memang sangat percaya bahwa Risya akan selalu menjaga mukena pemberiannya. Bonepun semakin menggenggam erat salip di dalam kantong jaketnya, sambil menunduk mencoba merenungi kondisi yang ada sebenarnya dia melangkah kearah lorong demi lorong menuju warung roko yang tepat di depan gerbang kampus.
‘kamu memang selalu bikin aku semakin tertarik sama kamu Risya Lathifah, untuk setiap harinya dan kamu akan selalu menjadi cewe strawberryku sya….walaupun hanya didalam khayalku….’
cerpen '' NAMAKU APEL ''
Tumben jam gini udah rapi.
*** Wuihhhhh mas Wilis keren banget……….mmmmm wanginya.
**** Hehehehehe Seruni gimana penampilanku?
· Oke.
**** Mau kemana sih mas koq keren banget?
*** Mau melamar jadi model.
· Loh kamu mau pergi sekarang…..koq gak ngomong sih kalo tau aku udah siap-siap juga.
**** Kamu gak usah antar aku.
· Loh kamu kan gak tau jalan?
**** Aku di antar Lisa.
· Diantar Lisa ?
**** Ya kami sudah janjian, nanti dia datang jemput.
*** Cie cie cie janjian ni yee.
**** Hehehehehe.
** Pagi…..Apel bikinin aku kopi dong.
· Tadi malam pulang jam berapa Arel?
** Jam duaan……mmmm wangi apa nih.
*** Parfumnya mas Wilis mas.
** Tumben jam gini udah bangun.
**** Emang kenapa kalo aku udah bangun?
· Wilis mau ngelamar kerja Rel.
** Ngelamar kerja di sini……di Jakarta?
**** Ya iyalah….. kalo ngelamar di Samarinda ngapain aku udah tampil keren sekarang.
· Wilis mau kerja di sini katanya.
** Lalu tinggalnya dimana bila keterima?
**** Ya disini laa……..kamu gak suka aku tinggal di sini.
** Udah tau nanya.
· Arel ini kopinya.
** Emang kamu ngelamar kerja di mana?
**** Mau tau aja urusan orang.
· Wilis mau ngelamar jadi model di agensi dekat café bu Trias.
** Oh di situ.
*** Mas Wilis…..mbak Lisa udah datang tuh.
**** Oh ya…..Seruni aku pergi dulu, doakan sukses ya.
· Ya, mudah-mudahan keterima.
**** Assalamualaikum.
· Waalaikumsalam.
** Apel betul dia mau jadi model.
· Keliatannya sih iya.
** Aku kenal pemilik agensi itu, nanti aku hubungi dia.
· Gak usah Arel.
** Loh kenapa.
· Sebaiknya biarkan Wilis mendapatkan pekerjaan itu dengan usahanya sendiri, takutnya bila dia keterima di sana truss ternyata kamu ada andil, Wilis tersinggung.
** Mmmmm betul juga katamu, tapi kalo dia butuh bantuanku, aku mau ngenalin dia sama kenalanku.
*** Mas Arel gak takut disaingin?
** Mengapa mesti takut, setiap orang kan punya rezeki masing-masing.
*** Gimana kalo mas Wilis nanti lebih terkenal daripada mas Arel.
· Mbak Sari ini seperti gak kenal Arel aja, mana peduli dia soal begitu.
** Apel manis…..ku senang dengar perkataan mu ternyata kamu memahami pemikiranku.
· Mmmmm.
*** Aduh mesranya……aku masih di sini loo.
** Kapan dirimu menghilang dari dapur ini, kami mau memadu kasih jangan ganggu.
· Arel apaan sih.
** Hehehehehe………eh Sari mama kemana?
*** Ibu pergi ke rumah bu Sundari mas, katanya mau lihat model-model kebaya untuk mbak Seruni.
** Apel kamu gak marahkan bila mama yang ngurusin pakaian pengantin kita.
· Gak pa-pa aku malah senang, bila milih sendiri aku malah bingung milih yang mana, kalo di kampung salon kecantikannya cuma satu, jadi hampir sekampung pakaian pernikahannya nyewa di situ, bila mau beda harus beli di kota.
*** Jadi pakaian pengantin- pengantin di sana sama dong mbak.
· Sebagian besar ya, kalo di pikir-pikir lucu juga pakaiannya kembaran.
*** Mbak Seruni pernah gak membanyangkan kalo nikah pakai pakaian yang sama dengan mereka.
** Apel tolong ambilkan roti itu.
· Gak pernah…..aku gak pernah membayangkan akan memakai apa bila menikah.
*** Gak pernah sama sekali mbak, kan semua wanita pasti membanyangkan suatu hari bila menikah akan pake pakaian apa, apa nanti pakaiannya model barat atau tradisional.
· Iya aku gak pernah bayangin.
** Jadi apa yang kamu bayangin untuk masa depanmu manis?
· Suatu hari aku punya kebun bunga yang luas, aku kan pernah cerita soal itu sama Arel.
** Masa cuma itu?
· Oh ada lagi aku mau setelah lulus kuliah aku bisa kerja di laboratorium, mengembangkan bibit-bibit unggul atau varietas baru, syukur-syukur bila punya laboraturium sendiri.
** Setelah itu apa lagi?
· Gak ada tuh.
** Masa kamu gak pernah membayangkan suatu hari nanti menikah dan berkeluarga.
· Dulu tidak, sekarang setelah ketemu Arel aku membanyangkannya.
** Apa yang kamu banyangkan Apel manis.
· Mmmmmm.
** Koq cuma senyum saja….
*** Ehemm ehemmm Sari paham harus menyingkir.
** Perasaan dari tadi sudah di suruh pergi.
· Arel hari ini syutingnya jam berapa?
** Sekarang aku gak ingin membicarakan itu.
· Ngggggg.
** Ayo bilang rumah tangga yang bagaimana yang kamu bayangkan manis.
· Ya keluarga sakinah, mawadah, waraomah.
** Semua orang pasti mengharapkan itu, masa gak ada hal khusus yang kamu harapkan, misalnya punya dua anak saja cukup.
· Aku gak tau Arel, kamu kan tau gimana kisah keluargaku, dan selama ini aku cuma tinggal sama kakek, jadi bila di tanya konsep keluarga yang ku inginkan, aku jadi bingung jawabnya.
** Ya udah aku gak akan bertanya soal ini lagi.
· Nggggg Arel…..
** Apa?
· Resepsi pernikahan di sini nanti di adakan dimana?
** Kamu maunya dimana?
· Di mana saja gak masalah sih asal sederhana gak mewah-mewah.
** Mama pernah bilang ingin agar acaranya di adakan di hotel.
· Apa gak bisa di adakan di rumah saja, halaman rumah ini kan luas.
** Gimana ya papa dan mama ingin acaranya semeriah mungkin.
· Ngggg.
** Kenapa kamu gak suka?
· Kakek bilang, mengadakan perayaan pernikahan itu gak begitu penting, yang terpenting akad nikahnya sah apa tidak, dan lebih penting lagi setelah hari itu, gak lucu bila waktu resepsi pernikahan di adakan semeriah mungkin, semewah mungkin baru tiga bulan ribut truss cerai, lebih baik sederhana tapi langgeng sampai tua.
** Mmmmmm.
· Lagi pula Arel, aku gak terbiasa jadi pusat perhatian, bila di perhatikan banyak orang aku jadi gak tenang, bingung dan gelisah, apalagi bila acaranya seperti yang di beritakan di tv-tv itu.
** Seperti di tv?
· Iya, bila ada seleb yang menikah, kan acaranya sangat meriah dan mewah, artis mana tuh resepsi pernikahannya, biayanya ampe milyaran, aku gak mau begitu Arel, yang sederhana aja ya.
** Baik manis, apa maumu kan ku turuti, aku akan merayu mama, agar pernikahan kita di rayakan secara sederhana.
@@@
· Malam-malam gini rapi banget mau kemana Wilis?
*** Mau jalan-jalan.
· Jalan-jalan….kamu kan gak tau jalan , nanti sesat loh.
*** Ada yang nemenin koq.
· Siapa?
*** Hehehehe.
· Malah cenge-ngesan, siapa sih?
*** Ada aja….
· Oh aku tau……Lisa kan?
*** Hehehe.
· Wilis kamu suka ya ama Lisa.
*** Ah enggak cuma temen aja koq.
· Ah yang bener…….temen apa temeeeeeeeen.
*** Sumprittt…..Lisa hanya temen gak lebih.
· Lebih dari temen juga gak pa-pa.
*** Nggggg………Seruni kamu gak marah kalo aku suka ama Lisa?
· Mengapa aku harus marah Wilis, kamukan sahabatku bahkan aku anggap saudara, kamu seneng aku ikut seneng, kamu hepy aku juga turut hepy.
*** Selama ini aku kan………
· Wilis dari kecil kita dekat, memang ada rasa sayang diantara kita, tapi dari dulu aku tau rasa sayang itu, rasa sayang antara saudara bukan antara sepasang kekasih.
*** Mmmmm.
· Bila sekarang ada gadis yang kamu suka aku turut senang,kamu suka sama Lisa?
*** Aku gak tau apa aku cinta sama dia.
· Emang yang kamu rasakan bila liat Lisa apa?
*** Waktu pertama kali liat dia di halaman samping, aku seperti melihat ada sejuta bunga bermekaran di sekitarnya…….indah sekali.
· Mmmmmm.
*** Di dadaku seperti ada berjuta kembang api yang meletus, sangat meriah, sangat indah hingga terasa mau meledak, begitu bergejolak…….aku sampai bingung mau ngapain…..mau ngomong apa.
· Pantas waktu itu kamu diam sekali……
*** Seruni apa yang ku rasakan ini cinta?
· Nggggg.
*** Aku gak pernah merasakan rasa ini sebelumnya, bahkan padamu……padahal dari dulu aku ingin menikah denganmu.
· Mmmmm.
*** Sekarang aku paham mengapa kamu dari dulu menolak cintaku….. dari dulu aku salah mengartikan rasa sayangku padamu.
· Mmmmm.
*** Seruni……
· Apa Wilis…..
*** Sekarang aku ikhlas kamu menikah sama Arel, kamu boleh sama dia tapi kamu harus janji.
· Janji?
*** Iya…..kamu harus janji, bersama dia kamu akan bahagia.
· Wilis……..aku janji…….doakan aku ya.
*** Iya…..doakan aku juga ya.
· Iya, smoga kamu gak bertepuk sebelah tangan.
***
Arel pulang malam lagi, kasihan dia beberapa hari ini sangat sibuk, cuaca Jakarta yang gak menentu bikin jadwal syutingnya berantakan. Ingin rasanya aku jadi asisten dia lagi, biar dia gak terlalu repot ngurusi barangnya, tapi dasar Arel omongannya gak bisa di bantah, gak mau di bantu aku harus focus pada persiapan pernikahan kami. Padahal apa juga yang aku kerjakan semuanya udah di urus mama, aku cuma mengiyakan saja.
Tapi aku bersyukur juga ada mama, kalo ngurus sendiri aku bingung harus ngapai, ku kira mudah saja eh ternyata merepotkan juga, banyak banget yang harus di urus dari pakaian, makanan ampe siapa saja yang di undang.
Kalo di kampung si gampang penduduknya hanya sedikit, jaraknya juga gak begitu jauh, di undang pake mulut aja gak pake undangan juga pasti datang. Di sini…….
** Apel.
· Astaga naga!!! Aduh Arel jangan suka ngagetin orang seperti itu, bisa copot jantung ku.
** Apa jantungmu mau copot……coba liat.
· Eh eh…eh…. mau apa?
** Aku mau memeriksa jantungmu.
· Apaan sih.
** Diam aku mau mendengar suara jantung mu.
· Arel!......hentikan jauhkan kepalamu.
** Di bilang aku mau mendengar suara jantungmu, sebentar saja jangan bergerak.
· Arel……………awas ya.
** Hey kau bebas mendengarkan suara jantung ku, kenapa aku gak boleh.
· Itu kan….. itu kan beda…..
** Apanya yang beda?......Aduh!!!!........duh lepaskan cubitanmu!
· Nggggggg.
** Ampun manis…..lepas.
· Dasar…..
** Liat…..liat biru nih.
· Biarin.
** Aduh……sakit…..
· Rasain…..siapa suruh ganjen.
** Masih sakit nih……
· Sini……hsssss….. dah ilang sakitnya.
** Kalo di tiup aja gak ilang sakitnya…..
· Mmmmmmm cup…..dah.
** Tadi waktu kau cubit lenganku, bibir ku tergigit.
· Trusss.
** Kan sakit juga….liat nih luka kan.
· Trusssss…
** Biar sembuh di sun juga dong.
· Maunya…..
** Emang mau sangat.
· Arel sudah makan?
** Hehehehehe sudah tadi.
· Nggggg.
** Tapi sekarang mau makan mie.
· Aku buatkan mie rebus ya.
** Iya.
· Gimana syutingnya?
** Tadi di lokasi hujan lagi, untungnya hanya sebentar.
· Coba aku jadi asistenmu lagi.
** Apel manis….. kan udah ku bilang kamu harus focus pada pernikahan kita.
· Semuanya kan sudah di atur mama, aku hanya mengiyakan saja, jadi aku gak begitu repot, banyak waktu luang, boleh ya Arel aku jadi asistenmu lagi.
** Apel kamu gak suka mama yang mengatur?
· Bukan begitu Arel, aku senang sekali, aku malah gak bisa banyangkan gimana jadinya kalo aku sendirian yang ngurus, cuma…..
** Cuma apa?
· Waktu luangku banyak, kamu kan tau aku paling bete kalo gak ada kerjaan.
** Gimana soal pakaiannya, kamu sudah pilih.
· Mama yang pilihkan, aku kan tak pandai soal mode, liat semuanya bagus-bagus jadi bingung milih yang mana.
** Emang mama pilih apa?
· Yang di pilih mama bagus banget Arel, untuk akad kebaya putih punyamu juga putih, untuk resepsi di kampung pakaian adat jawa aja tapi modelnya udah di bikin moderen trus yang di sini kebaya hijau lumut bagus banget ada hiasan bodirannya indah banget, punyamu juga warnanya senada.
** Mmmmm.
· Arel mau liat…..kalo Arel gak suka sama modelnya, bisa di tukar.
** Apapun pilihanmu aku pasti suka.
· Mmmmmm tapi Arel harganya pasti mahal sekali.
** Jangan terlalu memusingkan soal harga manis.
· Tapi Arel…..
** Udah ah mie ku udah masak belum.
· Ini.
** Mmmmm…lama sekali ku gak makan masakanmu, walau hanya semangkuk mie terasa nikmat.
· Berapa lama lagi film mu selesai.
** Gak lama lagi ini udah sembilan puluh persen jalan, asal semua lancar paling lama satu minggu lagi.
· Mmmmm.
** Maaf ya selama disini aku malah sibuk gak sempat menemanimu.
· Gak pa-pa, aku kan harus bisa membiasakan diri dengan pekerjaanmu yang gak pasti jadwalnya.
** Ceritanya kamu sedang mempersiapkan diri jadi istri seorang Arel Pratama, bukan begitu manis.
· Bukan……hehehehehe.
** Eh….brani ngolok ya.
· Uhhh takuuuuuuut.
** Eh gitu yaaaaa…….mau….mau abang….
· Mau apa?
** Kiss….mau?
*** Ehemmmm!
· Eh Wilis……
*** Udah di bilang belum boleh kis-kisan masih aja….
· Kenapa jam gini baru pulang?
** Kamu tuh kenapa tau betul saat yang tepat ganggu orang.
*** Dengar ya aku udah janji menjaga Seruni selama di sini, jadi kamu jangan berbuat macam- macam sama dia.
** Macam-macam apanya semacam aja koq, iyakan Apel manis.
· Kalian berdua ini betul-betul gak bisa akur, Wilis aku tanya kenapa jam segini baru pulang.
*** Aku nonton konser dangdut di Ancol.
· Dengan Lisa?
*** Ya iya lah emang dengan siapa lagi.
** Ngggg….Lisa….apa dia yang temanmu itu Apel?
*** Iya.
· Wilis ku kenalkan dengan dia waktu kesini, sejak itu saban hari jalan terus sama dia.
*** Udah ah ku cape mau tidur…….eh ingat ya kalian berdua jangan coba-coba main kis-kisan.
· Apaan sih Wilis.
** Sepertinya ada yang aneh.
· Aneh apanya?
** Biasanya dia akan ngotot di sini sampai kita bubar, sekarang koq….
· Wilis lagi jatuh cinta.
** He?............jatuh cinta?
· Iya, dia suka sama Lisa.
** Koq Apel tau.
· Aku kan mengenal Wilis dari kecil, lagi pula dia sendiri yang bilang padaku.
** Oh gitu……pantes beberapa hari ini rada lain, biasanya dia seperti lalat yang mengitarimu dengan dengungan Seruni sayang……Seruni sayang.
· Arel.
** Syukurlah kalau begitu, jadi kita aman ya manis tak ada lagi yang merecoki
· Mmmmm.
@@@
*** TOK!!!......TOK!!!!!....Mbak Seruni!!!!......mbak Seruni!!!
· Ada apa Mbak Sari, koq wajahmu panic begitu?
*** Mbak Seruni……mbak…… Mas Arel mbak……
· Iya ada apa dengan Arel?
*** Anu mbak…..anu…..
· Tenang dulu Sari……baru ngomong.
*** Dapat telpon katanya mas Arel kecelakaan.
· APA!!!! Kecelakaaan!!!!!!
*** Iya mbak sekarang di bawa ke rumah sakit.
· Dimana kecelakaannya? Parah gak?
*** Sari gak tau mbak.
· Aduh gimana ini?!.........ibu eh mama sudah di kasi tau.
*** Udah mbak, sekarang pasti dalam perjalanan ke sana.
· Aku mau kesana........
*** Mbak Seruni tunggu!!
· Ada apa!?
*** Pakaian mbak masa pakaiannya gitu, ganti dulu.
· Oh…..eh….iya….Arel…..
*** Mbak, Sari ikut ya?
· Jangan Sari kamu di rumah saja.
Arel……kenapa koq sampai kecelakaan, padahal tadi dia baik-baik saja, sebentar lagi syutingnya selesai dan mau segera pulang. Parah gak ya….tabarakan dengan apa….dengan mabil juga atau kendaraan lain, dia yang nabrak atau di tabrak…..gimana kalo parah….gimana kalo sampai……
Seruni jangan berpikiran buruk, berharap saja gak parah, cuma lecet dikit aja tapi bila parah gimana….. Seruni tenang……tenang……jangan membayangkan hal yang buruk tenang…..aduh nih taxi koq lambat sekali jalannya.
Gimana kalo parah banget…..truss…..trusss…..tak tertolong…… aku….. aku….aku bisa ikut….. Seruni istifar…..istifar…….berdoa, berdoa agar Arel di beri keselamatan……aduh nih taxi koq gak nyampe-nyampe sih.
· Pak tolong cepat sedikit ya pak!
*** Ya mbak.
· Tolong pak sedikit cepat pak!
*** Ini juga udah ngebut mbak.
· Arel……. Aduh pak koq gak nyampe-nyampe sih pak.
*** Sabar mbak…..sabar.
Aduh kenapa hp Arel gak bisa di hubungin…….apa karena……Duh Seruni dia kan kecelakaan mana mungkin sempat mikirin hp. Hubungin mama saja……koq sibuk terus sih……apa sangat parah ya sampai….sampai mama…..Seruni! tenang…..tenang sudah di bilang jangan pikir yang buruk-buruk, tenang kamu harus tenang…..Ya Allah selamatkan lah Arel……ya Allah….
*** Udah sampai mbak!
· Oh ya.
*** Mbak ongkosnya!!!!
· Oh maaf….maaf…..pak berapa?
*** Tiga puluh ribu mbak.
· Ini pak.
*** Mbak kembaliannya!! Mbak!
· (Aduh dimana ini……di mana bagian informasinya…….oh itu dia) Bu tempat orang kecelakaan dimana ya?
**** Kalo yang baru tiba di sebelah sana mbak lurus aja.
· Trim’s bu ( mama dan papa apa sudah sampai ya koq gak keliatan…….oh itu mereka ), Ma! Pa!.....gimana Arel?
***** Kami belum tau nak, Arel sudah ada di UGD waktu kami tiba.
· Ma…….luka Arel parah gak?
****** Kami juga tidak tau Seruni.
· Gimana kalo parah ma?
***** Berdoa saja tidak parah nak.
· Ma…..hick….hick…..Arel….
****** Tenang Seruni……. tenang…..
· Gimana ceritanya ma koq sampai kecelakaan?
****** Papa tadi ngomong sama orang-orang yang mengantar Arel ke sini, kata mereka, mereka gak melihat kejadian awalnya, hanya mendengar suara tabrakan dan mobil Arel sudah menabrak pohon yang ada di pinggir jalan.
· Menabrak pohon ma?
****** Iya.
· Bearti parah dong ma……hick…..hick….
***** Tenang ya nak…..berdoa saja yang di derita Arel gak parah.
******* Siapa keluarga Arel Pratama.
***** Saya bapaknya……dokter.
******* Saudara Arel sudah di pindahkan kekamar seratus lima.
***** Keadaan Arel gimana dokter.
******* Kami sudah mengobati luka-luka yang dia derita, untuk bagian dalamnya masih dalam pemeriksaan, semoga tidak ada yang patah atau hal lainnya pak.
***** Trima kasih dokter.
******* Ya permisi pak.
****** Ayo Seruni
· Iya ma.
***
*** Wuihhhhh mas Wilis keren banget……….mmmmm wanginya.
**** Hehehehehe Seruni gimana penampilanku?
· Oke.
**** Mau kemana sih mas koq keren banget?
*** Mau melamar jadi model.
· Loh kamu mau pergi sekarang…..koq gak ngomong sih kalo tau aku udah siap-siap juga.
**** Kamu gak usah antar aku.
· Loh kamu kan gak tau jalan?
**** Aku di antar Lisa.
· Diantar Lisa ?
**** Ya kami sudah janjian, nanti dia datang jemput.
*** Cie cie cie janjian ni yee.
**** Hehehehehe.
** Pagi…..Apel bikinin aku kopi dong.
· Tadi malam pulang jam berapa Arel?
** Jam duaan……mmmm wangi apa nih.
*** Parfumnya mas Wilis mas.
** Tumben jam gini udah bangun.
**** Emang kenapa kalo aku udah bangun?
· Wilis mau ngelamar kerja Rel.
** Ngelamar kerja di sini……di Jakarta?
**** Ya iyalah….. kalo ngelamar di Samarinda ngapain aku udah tampil keren sekarang.
· Wilis mau kerja di sini katanya.
** Lalu tinggalnya dimana bila keterima?
**** Ya disini laa……..kamu gak suka aku tinggal di sini.
** Udah tau nanya.
· Arel ini kopinya.
** Emang kamu ngelamar kerja di mana?
**** Mau tau aja urusan orang.
· Wilis mau ngelamar jadi model di agensi dekat café bu Trias.
** Oh di situ.
*** Mas Wilis…..mbak Lisa udah datang tuh.
**** Oh ya…..Seruni aku pergi dulu, doakan sukses ya.
· Ya, mudah-mudahan keterima.
**** Assalamualaikum.
· Waalaikumsalam.
** Apel betul dia mau jadi model.
· Keliatannya sih iya.
** Aku kenal pemilik agensi itu, nanti aku hubungi dia.
· Gak usah Arel.
** Loh kenapa.
· Sebaiknya biarkan Wilis mendapatkan pekerjaan itu dengan usahanya sendiri, takutnya bila dia keterima di sana truss ternyata kamu ada andil, Wilis tersinggung.
** Mmmmm betul juga katamu, tapi kalo dia butuh bantuanku, aku mau ngenalin dia sama kenalanku.
*** Mas Arel gak takut disaingin?
** Mengapa mesti takut, setiap orang kan punya rezeki masing-masing.
*** Gimana kalo mas Wilis nanti lebih terkenal daripada mas Arel.
· Mbak Sari ini seperti gak kenal Arel aja, mana peduli dia soal begitu.
** Apel manis…..ku senang dengar perkataan mu ternyata kamu memahami pemikiranku.
· Mmmmm.
*** Aduh mesranya……aku masih di sini loo.
** Kapan dirimu menghilang dari dapur ini, kami mau memadu kasih jangan ganggu.
· Arel apaan sih.
** Hehehehehe………eh Sari mama kemana?
*** Ibu pergi ke rumah bu Sundari mas, katanya mau lihat model-model kebaya untuk mbak Seruni.
** Apel kamu gak marahkan bila mama yang ngurusin pakaian pengantin kita.
· Gak pa-pa aku malah senang, bila milih sendiri aku malah bingung milih yang mana, kalo di kampung salon kecantikannya cuma satu, jadi hampir sekampung pakaian pernikahannya nyewa di situ, bila mau beda harus beli di kota.
*** Jadi pakaian pengantin- pengantin di sana sama dong mbak.
· Sebagian besar ya, kalo di pikir-pikir lucu juga pakaiannya kembaran.
*** Mbak Seruni pernah gak membanyangkan kalo nikah pakai pakaian yang sama dengan mereka.
** Apel tolong ambilkan roti itu.
· Gak pernah…..aku gak pernah membayangkan akan memakai apa bila menikah.
*** Gak pernah sama sekali mbak, kan semua wanita pasti membanyangkan suatu hari bila menikah akan pake pakaian apa, apa nanti pakaiannya model barat atau tradisional.
· Iya aku gak pernah bayangin.
** Jadi apa yang kamu bayangin untuk masa depanmu manis?
· Suatu hari aku punya kebun bunga yang luas, aku kan pernah cerita soal itu sama Arel.
** Masa cuma itu?
· Oh ada lagi aku mau setelah lulus kuliah aku bisa kerja di laboratorium, mengembangkan bibit-bibit unggul atau varietas baru, syukur-syukur bila punya laboraturium sendiri.
** Setelah itu apa lagi?
· Gak ada tuh.
** Masa kamu gak pernah membayangkan suatu hari nanti menikah dan berkeluarga.
· Dulu tidak, sekarang setelah ketemu Arel aku membanyangkannya.
** Apa yang kamu banyangkan Apel manis.
· Mmmmmm.
** Koq cuma senyum saja….
*** Ehemm ehemmm Sari paham harus menyingkir.
** Perasaan dari tadi sudah di suruh pergi.
· Arel hari ini syutingnya jam berapa?
** Sekarang aku gak ingin membicarakan itu.
· Ngggggg.
** Ayo bilang rumah tangga yang bagaimana yang kamu bayangkan manis.
· Ya keluarga sakinah, mawadah, waraomah.
** Semua orang pasti mengharapkan itu, masa gak ada hal khusus yang kamu harapkan, misalnya punya dua anak saja cukup.
· Aku gak tau Arel, kamu kan tau gimana kisah keluargaku, dan selama ini aku cuma tinggal sama kakek, jadi bila di tanya konsep keluarga yang ku inginkan, aku jadi bingung jawabnya.
** Ya udah aku gak akan bertanya soal ini lagi.
· Nggggg Arel…..
** Apa?
· Resepsi pernikahan di sini nanti di adakan dimana?
** Kamu maunya dimana?
· Di mana saja gak masalah sih asal sederhana gak mewah-mewah.
** Mama pernah bilang ingin agar acaranya di adakan di hotel.
· Apa gak bisa di adakan di rumah saja, halaman rumah ini kan luas.
** Gimana ya papa dan mama ingin acaranya semeriah mungkin.
· Ngggg.
** Kenapa kamu gak suka?
· Kakek bilang, mengadakan perayaan pernikahan itu gak begitu penting, yang terpenting akad nikahnya sah apa tidak, dan lebih penting lagi setelah hari itu, gak lucu bila waktu resepsi pernikahan di adakan semeriah mungkin, semewah mungkin baru tiga bulan ribut truss cerai, lebih baik sederhana tapi langgeng sampai tua.
** Mmmmmm.
· Lagi pula Arel, aku gak terbiasa jadi pusat perhatian, bila di perhatikan banyak orang aku jadi gak tenang, bingung dan gelisah, apalagi bila acaranya seperti yang di beritakan di tv-tv itu.
** Seperti di tv?
· Iya, bila ada seleb yang menikah, kan acaranya sangat meriah dan mewah, artis mana tuh resepsi pernikahannya, biayanya ampe milyaran, aku gak mau begitu Arel, yang sederhana aja ya.
** Baik manis, apa maumu kan ku turuti, aku akan merayu mama, agar pernikahan kita di rayakan secara sederhana.
@@@
· Malam-malam gini rapi banget mau kemana Wilis?
*** Mau jalan-jalan.
· Jalan-jalan….kamu kan gak tau jalan , nanti sesat loh.
*** Ada yang nemenin koq.
· Siapa?
*** Hehehehe.
· Malah cenge-ngesan, siapa sih?
*** Ada aja….
· Oh aku tau……Lisa kan?
*** Hehehe.
· Wilis kamu suka ya ama Lisa.
*** Ah enggak cuma temen aja koq.
· Ah yang bener…….temen apa temeeeeeeeen.
*** Sumprittt…..Lisa hanya temen gak lebih.
· Lebih dari temen juga gak pa-pa.
*** Nggggg………Seruni kamu gak marah kalo aku suka ama Lisa?
· Mengapa aku harus marah Wilis, kamukan sahabatku bahkan aku anggap saudara, kamu seneng aku ikut seneng, kamu hepy aku juga turut hepy.
*** Selama ini aku kan………
· Wilis dari kecil kita dekat, memang ada rasa sayang diantara kita, tapi dari dulu aku tau rasa sayang itu, rasa sayang antara saudara bukan antara sepasang kekasih.
*** Mmmmm.
· Bila sekarang ada gadis yang kamu suka aku turut senang,kamu suka sama Lisa?
*** Aku gak tau apa aku cinta sama dia.
· Emang yang kamu rasakan bila liat Lisa apa?
*** Waktu pertama kali liat dia di halaman samping, aku seperti melihat ada sejuta bunga bermekaran di sekitarnya…….indah sekali.
· Mmmmmm.
*** Di dadaku seperti ada berjuta kembang api yang meletus, sangat meriah, sangat indah hingga terasa mau meledak, begitu bergejolak…….aku sampai bingung mau ngapain…..mau ngomong apa.
· Pantas waktu itu kamu diam sekali……
*** Seruni apa yang ku rasakan ini cinta?
· Nggggg.
*** Aku gak pernah merasakan rasa ini sebelumnya, bahkan padamu……padahal dari dulu aku ingin menikah denganmu.
· Mmmmm.
*** Sekarang aku paham mengapa kamu dari dulu menolak cintaku….. dari dulu aku salah mengartikan rasa sayangku padamu.
· Mmmmm.
*** Seruni……
· Apa Wilis…..
*** Sekarang aku ikhlas kamu menikah sama Arel, kamu boleh sama dia tapi kamu harus janji.
· Janji?
*** Iya…..kamu harus janji, bersama dia kamu akan bahagia.
· Wilis……..aku janji…….doakan aku ya.
*** Iya…..doakan aku juga ya.
· Iya, smoga kamu gak bertepuk sebelah tangan.
***
Arel pulang malam lagi, kasihan dia beberapa hari ini sangat sibuk, cuaca Jakarta yang gak menentu bikin jadwal syutingnya berantakan. Ingin rasanya aku jadi asisten dia lagi, biar dia gak terlalu repot ngurusi barangnya, tapi dasar Arel omongannya gak bisa di bantah, gak mau di bantu aku harus focus pada persiapan pernikahan kami. Padahal apa juga yang aku kerjakan semuanya udah di urus mama, aku cuma mengiyakan saja.
Tapi aku bersyukur juga ada mama, kalo ngurus sendiri aku bingung harus ngapai, ku kira mudah saja eh ternyata merepotkan juga, banyak banget yang harus di urus dari pakaian, makanan ampe siapa saja yang di undang.
Kalo di kampung si gampang penduduknya hanya sedikit, jaraknya juga gak begitu jauh, di undang pake mulut aja gak pake undangan juga pasti datang. Di sini…….
** Apel.
· Astaga naga!!! Aduh Arel jangan suka ngagetin orang seperti itu, bisa copot jantung ku.
** Apa jantungmu mau copot……coba liat.
· Eh eh…eh…. mau apa?
** Aku mau memeriksa jantungmu.
· Apaan sih.
** Diam aku mau mendengar suara jantung mu.
· Arel!......hentikan jauhkan kepalamu.
** Di bilang aku mau mendengar suara jantungmu, sebentar saja jangan bergerak.
· Arel……………awas ya.
** Hey kau bebas mendengarkan suara jantung ku, kenapa aku gak boleh.
· Itu kan….. itu kan beda…..
** Apanya yang beda?......Aduh!!!!........duh lepaskan cubitanmu!
· Nggggggg.
** Ampun manis…..lepas.
· Dasar…..
** Liat…..liat biru nih.
· Biarin.
** Aduh……sakit…..
· Rasain…..siapa suruh ganjen.
** Masih sakit nih……
· Sini……hsssss….. dah ilang sakitnya.
** Kalo di tiup aja gak ilang sakitnya…..
· Mmmmmmm cup…..dah.
** Tadi waktu kau cubit lenganku, bibir ku tergigit.
· Trusss.
** Kan sakit juga….liat nih luka kan.
· Trusssss…
** Biar sembuh di sun juga dong.
· Maunya…..
** Emang mau sangat.
· Arel sudah makan?
** Hehehehehe sudah tadi.
· Nggggg.
** Tapi sekarang mau makan mie.
· Aku buatkan mie rebus ya.
** Iya.
· Gimana syutingnya?
** Tadi di lokasi hujan lagi, untungnya hanya sebentar.
· Coba aku jadi asistenmu lagi.
** Apel manis….. kan udah ku bilang kamu harus focus pada pernikahan kita.
· Semuanya kan sudah di atur mama, aku hanya mengiyakan saja, jadi aku gak begitu repot, banyak waktu luang, boleh ya Arel aku jadi asistenmu lagi.
** Apel kamu gak suka mama yang mengatur?
· Bukan begitu Arel, aku senang sekali, aku malah gak bisa banyangkan gimana jadinya kalo aku sendirian yang ngurus, cuma…..
** Cuma apa?
· Waktu luangku banyak, kamu kan tau aku paling bete kalo gak ada kerjaan.
** Gimana soal pakaiannya, kamu sudah pilih.
· Mama yang pilihkan, aku kan tak pandai soal mode, liat semuanya bagus-bagus jadi bingung milih yang mana.
** Emang mama pilih apa?
· Yang di pilih mama bagus banget Arel, untuk akad kebaya putih punyamu juga putih, untuk resepsi di kampung pakaian adat jawa aja tapi modelnya udah di bikin moderen trus yang di sini kebaya hijau lumut bagus banget ada hiasan bodirannya indah banget, punyamu juga warnanya senada.
** Mmmmm.
· Arel mau liat…..kalo Arel gak suka sama modelnya, bisa di tukar.
** Apapun pilihanmu aku pasti suka.
· Mmmmmm tapi Arel harganya pasti mahal sekali.
** Jangan terlalu memusingkan soal harga manis.
· Tapi Arel…..
** Udah ah mie ku udah masak belum.
· Ini.
** Mmmmm…lama sekali ku gak makan masakanmu, walau hanya semangkuk mie terasa nikmat.
· Berapa lama lagi film mu selesai.
** Gak lama lagi ini udah sembilan puluh persen jalan, asal semua lancar paling lama satu minggu lagi.
· Mmmmm.
** Maaf ya selama disini aku malah sibuk gak sempat menemanimu.
· Gak pa-pa, aku kan harus bisa membiasakan diri dengan pekerjaanmu yang gak pasti jadwalnya.
** Ceritanya kamu sedang mempersiapkan diri jadi istri seorang Arel Pratama, bukan begitu manis.
· Bukan……hehehehehe.
** Eh….brani ngolok ya.
· Uhhh takuuuuuuut.
** Eh gitu yaaaaa…….mau….mau abang….
· Mau apa?
** Kiss….mau?
*** Ehemmmm!
· Eh Wilis……
*** Udah di bilang belum boleh kis-kisan masih aja….
· Kenapa jam gini baru pulang?
** Kamu tuh kenapa tau betul saat yang tepat ganggu orang.
*** Dengar ya aku udah janji menjaga Seruni selama di sini, jadi kamu jangan berbuat macam- macam sama dia.
** Macam-macam apanya semacam aja koq, iyakan Apel manis.
· Kalian berdua ini betul-betul gak bisa akur, Wilis aku tanya kenapa jam segini baru pulang.
*** Aku nonton konser dangdut di Ancol.
· Dengan Lisa?
*** Ya iya lah emang dengan siapa lagi.
** Ngggg….Lisa….apa dia yang temanmu itu Apel?
*** Iya.
· Wilis ku kenalkan dengan dia waktu kesini, sejak itu saban hari jalan terus sama dia.
*** Udah ah ku cape mau tidur…….eh ingat ya kalian berdua jangan coba-coba main kis-kisan.
· Apaan sih Wilis.
** Sepertinya ada yang aneh.
· Aneh apanya?
** Biasanya dia akan ngotot di sini sampai kita bubar, sekarang koq….
· Wilis lagi jatuh cinta.
** He?............jatuh cinta?
· Iya, dia suka sama Lisa.
** Koq Apel tau.
· Aku kan mengenal Wilis dari kecil, lagi pula dia sendiri yang bilang padaku.
** Oh gitu……pantes beberapa hari ini rada lain, biasanya dia seperti lalat yang mengitarimu dengan dengungan Seruni sayang……Seruni sayang.
· Arel.
** Syukurlah kalau begitu, jadi kita aman ya manis tak ada lagi yang merecoki
· Mmmmm.
@@@
*** TOK!!!......TOK!!!!!....Mbak Seruni!!!!......mbak Seruni!!!
· Ada apa Mbak Sari, koq wajahmu panic begitu?
*** Mbak Seruni……mbak…… Mas Arel mbak……
· Iya ada apa dengan Arel?
*** Anu mbak…..anu…..
· Tenang dulu Sari……baru ngomong.
*** Dapat telpon katanya mas Arel kecelakaan.
· APA!!!! Kecelakaaan!!!!!!
*** Iya mbak sekarang di bawa ke rumah sakit.
· Dimana kecelakaannya? Parah gak?
*** Sari gak tau mbak.
· Aduh gimana ini?!.........ibu eh mama sudah di kasi tau.
*** Udah mbak, sekarang pasti dalam perjalanan ke sana.
· Aku mau kesana........
*** Mbak Seruni tunggu!!
· Ada apa!?
*** Pakaian mbak masa pakaiannya gitu, ganti dulu.
· Oh…..eh….iya….Arel…..
*** Mbak, Sari ikut ya?
· Jangan Sari kamu di rumah saja.
Arel……kenapa koq sampai kecelakaan, padahal tadi dia baik-baik saja, sebentar lagi syutingnya selesai dan mau segera pulang. Parah gak ya….tabarakan dengan apa….dengan mabil juga atau kendaraan lain, dia yang nabrak atau di tabrak…..gimana kalo parah….gimana kalo sampai……
Seruni jangan berpikiran buruk, berharap saja gak parah, cuma lecet dikit aja tapi bila parah gimana….. Seruni tenang……tenang……jangan membayangkan hal yang buruk tenang…..aduh nih taxi koq lambat sekali jalannya.
Gimana kalo parah banget…..truss…..trusss…..tak tertolong…… aku….. aku….aku bisa ikut….. Seruni istifar…..istifar…….berdoa, berdoa agar Arel di beri keselamatan……aduh nih taxi koq gak nyampe-nyampe sih.
· Pak tolong cepat sedikit ya pak!
*** Ya mbak.
· Tolong pak sedikit cepat pak!
*** Ini juga udah ngebut mbak.
· Arel……. Aduh pak koq gak nyampe-nyampe sih pak.
*** Sabar mbak…..sabar.
Aduh kenapa hp Arel gak bisa di hubungin…….apa karena……Duh Seruni dia kan kecelakaan mana mungkin sempat mikirin hp. Hubungin mama saja……koq sibuk terus sih……apa sangat parah ya sampai….sampai mama…..Seruni! tenang…..tenang sudah di bilang jangan pikir yang buruk-buruk, tenang kamu harus tenang…..Ya Allah selamatkan lah Arel……ya Allah….
*** Udah sampai mbak!
· Oh ya.
*** Mbak ongkosnya!!!!
· Oh maaf….maaf…..pak berapa?
*** Tiga puluh ribu mbak.
· Ini pak.
*** Mbak kembaliannya!! Mbak!
· (Aduh dimana ini……di mana bagian informasinya…….oh itu dia) Bu tempat orang kecelakaan dimana ya?
**** Kalo yang baru tiba di sebelah sana mbak lurus aja.
· Trim’s bu ( mama dan papa apa sudah sampai ya koq gak keliatan…….oh itu mereka ), Ma! Pa!.....gimana Arel?
***** Kami belum tau nak, Arel sudah ada di UGD waktu kami tiba.
· Ma…….luka Arel parah gak?
****** Kami juga tidak tau Seruni.
· Gimana kalo parah ma?
***** Berdoa saja tidak parah nak.
· Ma…..hick….hick…..Arel….
****** Tenang Seruni……. tenang…..
· Gimana ceritanya ma koq sampai kecelakaan?
****** Papa tadi ngomong sama orang-orang yang mengantar Arel ke sini, kata mereka, mereka gak melihat kejadian awalnya, hanya mendengar suara tabrakan dan mobil Arel sudah menabrak pohon yang ada di pinggir jalan.
· Menabrak pohon ma?
****** Iya.
· Bearti parah dong ma……hick…..hick….
***** Tenang ya nak…..berdoa saja yang di derita Arel gak parah.
******* Siapa keluarga Arel Pratama.
***** Saya bapaknya……dokter.
******* Saudara Arel sudah di pindahkan kekamar seratus lima.
***** Keadaan Arel gimana dokter.
******* Kami sudah mengobati luka-luka yang dia derita, untuk bagian dalamnya masih dalam pemeriksaan, semoga tidak ada yang patah atau hal lainnya pak.
***** Trima kasih dokter.
******* Ya permisi pak.
****** Ayo Seruni
· Iya ma.
***
Senin, 15 November 2010
cerpen persahabatan
Seorang yang bernama reza merasa hidupnya sudah merasa lengkap, reza berkata aku punya ayah yang baik padaku dan ibu selalu sayang padaku,bahkan aku berasal dari keluarga yang kaya dan akupun pandai dalam pelajaran apapun ,ia pun merasa puas dan bahagia , reza mpuyai sahabat sejati yang brnama aris.
Pada hari minggu aris mengajak ku untuk pergi bermain pada suatu taman rekreasi ,kami bersenang-senang disana ,secara tidak sengaja aku melihat ad sepasang kekasih yang bersama-sama sedang menghabiskan waktu berdua tanpa sadar aku memandang sepasang kekasih itu dengan dengan pandangan cemburu ,kini aku baru sadar bahwa hidupku belum lengkapkarna aku belum mempuyai seorang kekasih sambil melamun dengan memegang ice cream di tangan ku secara tidak sengaja aku menabarak seseorang yang sedang memegang anjing di tangannyan secara tidak langsung aku lari karna aku takut dengan anjing ,anjing itupun ikut mengejar aku lari sekuat tenaga ,untungnya ada aris yang membantuku untukku apa jadinya bila aris tak ada bisa-bisa aku jadi makan siangnya .Tak terasa matahari sudah tak terlihat sinarnya lagi ,aku dan aris pulang kerumah kami masing-masing.
Sesampainya dirumah kini aku masih membayangkan sepasang kekasih yang berada ditaman rekreasi tadi yang begitu mersa , waktu terus bertambah takterasa sudah lewat tengah tenah malam akupun ingin mempuyai keinginan untuk mempuyai seorang kekasih .ku bertekat walau ku harus berkorban untuk mendapatkannya ,apapun hambatannya kan kucari walau kepelosok untuk mendapatkannya malam kian larut akupun tertidur pulas dengan berharap ada seorang perempuan mau untuk menjadi kekasihku.
Malam senin berganti dengan senin pagi jampun membangunkan ku itu saatnya ku mandi dan berganti pakaian sekolah .aku peri kesekolah bersama aris .sesampainyan kami disekolah bel sekolah telah berbunyi itu waktunya untuk upacara hari senin pada saat aku ikut melaksanakan upacara hari senin ,hingga hamper telah selesai ,ada seorang perempuan baris didekatku ,berparas cantik menawan,berambut panjang ,berkulit halus , tetapi ada yang aneh dengannya mukanya pucat ,mataya sayu ,seperti orang yang tidak ber tenaga .tak lama kemudian perempuan itu pingsan dan tidak sengaja aku menangkap tubuhnya yang akan jatuh ,dan saat ku menagkap tubuhnya sesuatu yang aneh terjadi kepadaku jantungku berdetak dengan keras ,drahku seperti mengalir dengan deras hingga kekepalaku hingga mukaku merah .aku berkata dalam hati “ perasaan apa ini mengapa ku jadi aneh kayak gini ,apa yang terjadi dengan ku ,apakah ini rasanya jatuh cinya takmungkinaku jatuh cinta padanyan “ tapi tak dapat ku pungkiri aku memang jatuh cinta padanya.
Walau hanya satu menit ku pegang tubuh nya seakan ia telah menjadi milikku perempuan itupun di bawa ke ruang uks dengan segera. Setelah beberapa lama perempuan itu tersadar dari pingsannya dan saat istirahat sekolah ,perempuan itu menghampiri ku dengan rasa malu-malu sambil mengucapkan terima kasih tadi sudah menahan kujatuh aku berkata sama-sama perempuan itu mengulurkan tangannya untuk ber kenalan denganku dia berkata tasya sambil menjabat tangan ku ,aku reza.
Sebagai tanda terima kasih telah menolongku ,aku ingin jalan-jalan dan kamu harus ikut kanra kamu sudah menolong ku tadi bagaimana reza apa kau mau ikut ,ya ya ya okelah nanti pulang sekolah aku tunggu kamu didepan gerbang sekolah ,oke tasya , sampaiketemu lagi reza.
Aku kembali kekelas dengan bahagia ,aku duduk dengan sahabat ku aris sambil membayangkan wajah tasya yang cantik . tanpa sadar aris memandang wajahku lalu berkata ada apa dengan sahabatku ,mukamu seperti orag yang mendapatkan undian yang sangat banyak .tidak aku hanya sedang senang saja hari ini dengan wajah yang gembira ,aris berkata kepadaku aku senang bila sahabat ku pun senang
Jarum jam pun berputar dengan sangat cepat bel pulang pun ber bunyi ,akupun menunggu didepan gerbang sekolah aku melihat tasya dengan rambut tergerai ,wah benar-benar cantik dilihat dari mana pun tetap saja cantik.
Tasya kita mau kemana aku tasya berkata aku mau kamu yang menentukannya boleh kan yasudah aku mau mengajak mu ketempat yang meyenangkan ,tapi sebelum kita pergi ketempat itu aku mau ngajak kamu makan biar kamu nanti tidak pingsan oke hehehehe kamu mau makan apa tasya tasya menjawab aku lagi mau makan baso nih ,yasudah aku tau tempat warung baso di dekat sini
Sesampainya kami di Depan warung baso kami masuk dan duduk ,pelayan pun menhampiri kami dan menawarkan mau makan apa? Aku bertanya tas kamu mau makan apa , eee aku mau makan baso telor ja ,minumnya ,es the manis ja za ,reza berkata kpada pelayan mas baso telor dua es teh manisnya dua.
Selagi kami menunggu pesanan kami ,aku mengobrol-obrol dengan tasya .tidak lama kemudian pelayan dating dengan membawakan pesanan kami ,setelah memakan semangkuk baso dan segelas the manis perut kamipun telah terisi ,kami pun melanjutkan perjalanan pergi ke sebuah taman rekreasi disana kami naik permainan yang sangat mengasikan aku melihat wajah tasya yang begitu cantik saat ia sedang tertawa sambil menatap wajahnya.
Pada hari minggu aris mengajak ku untuk pergi bermain pada suatu taman rekreasi ,kami bersenang-senang disana ,secara tidak sengaja aku melihat ad sepasang kekasih yang bersama-sama sedang menghabiskan waktu berdua tanpa sadar aku memandang sepasang kekasih itu dengan dengan pandangan cemburu ,kini aku baru sadar bahwa hidupku belum lengkapkarna aku belum mempuyai seorang kekasih sambil melamun dengan memegang ice cream di tangan ku secara tidak sengaja aku menabarak seseorang yang sedang memegang anjing di tangannyan secara tidak langsung aku lari karna aku takut dengan anjing ,anjing itupun ikut mengejar aku lari sekuat tenaga ,untungnya ada aris yang membantuku untukku apa jadinya bila aris tak ada bisa-bisa aku jadi makan siangnya .Tak terasa matahari sudah tak terlihat sinarnya lagi ,aku dan aris pulang kerumah kami masing-masing.
Sesampainya dirumah kini aku masih membayangkan sepasang kekasih yang berada ditaman rekreasi tadi yang begitu mersa , waktu terus bertambah takterasa sudah lewat tengah tenah malam akupun ingin mempuyai keinginan untuk mempuyai seorang kekasih .ku bertekat walau ku harus berkorban untuk mendapatkannya ,apapun hambatannya kan kucari walau kepelosok untuk mendapatkannya malam kian larut akupun tertidur pulas dengan berharap ada seorang perempuan mau untuk menjadi kekasihku.
Malam senin berganti dengan senin pagi jampun membangunkan ku itu saatnya ku mandi dan berganti pakaian sekolah .aku peri kesekolah bersama aris .sesampainyan kami disekolah bel sekolah telah berbunyi itu waktunya untuk upacara hari senin pada saat aku ikut melaksanakan upacara hari senin ,hingga hamper telah selesai ,ada seorang perempuan baris didekatku ,berparas cantik menawan,berambut panjang ,berkulit halus , tetapi ada yang aneh dengannya mukanya pucat ,mataya sayu ,seperti orang yang tidak ber tenaga .tak lama kemudian perempuan itu pingsan dan tidak sengaja aku menangkap tubuhnya yang akan jatuh ,dan saat ku menagkap tubuhnya sesuatu yang aneh terjadi kepadaku jantungku berdetak dengan keras ,drahku seperti mengalir dengan deras hingga kekepalaku hingga mukaku merah .aku berkata dalam hati “ perasaan apa ini mengapa ku jadi aneh kayak gini ,apa yang terjadi dengan ku ,apakah ini rasanya jatuh cinya takmungkinaku jatuh cinta padanyan “ tapi tak dapat ku pungkiri aku memang jatuh cinta padanya.
Walau hanya satu menit ku pegang tubuh nya seakan ia telah menjadi milikku perempuan itupun di bawa ke ruang uks dengan segera. Setelah beberapa lama perempuan itu tersadar dari pingsannya dan saat istirahat sekolah ,perempuan itu menghampiri ku dengan rasa malu-malu sambil mengucapkan terima kasih tadi sudah menahan kujatuh aku berkata sama-sama perempuan itu mengulurkan tangannya untuk ber kenalan denganku dia berkata tasya sambil menjabat tangan ku ,aku reza.
Sebagai tanda terima kasih telah menolongku ,aku ingin jalan-jalan dan kamu harus ikut kanra kamu sudah menolong ku tadi bagaimana reza apa kau mau ikut ,ya ya ya okelah nanti pulang sekolah aku tunggu kamu didepan gerbang sekolah ,oke tasya , sampaiketemu lagi reza.
Aku kembali kekelas dengan bahagia ,aku duduk dengan sahabat ku aris sambil membayangkan wajah tasya yang cantik . tanpa sadar aris memandang wajahku lalu berkata ada apa dengan sahabatku ,mukamu seperti orag yang mendapatkan undian yang sangat banyak .tidak aku hanya sedang senang saja hari ini dengan wajah yang gembira ,aris berkata kepadaku aku senang bila sahabat ku pun senang
Jarum jam pun berputar dengan sangat cepat bel pulang pun ber bunyi ,akupun menunggu didepan gerbang sekolah aku melihat tasya dengan rambut tergerai ,wah benar-benar cantik dilihat dari mana pun tetap saja cantik.
Tasya kita mau kemana aku tasya berkata aku mau kamu yang menentukannya boleh kan yasudah aku mau mengajak mu ketempat yang meyenangkan ,tapi sebelum kita pergi ketempat itu aku mau ngajak kamu makan biar kamu nanti tidak pingsan oke hehehehe kamu mau makan apa tasya tasya menjawab aku lagi mau makan baso nih ,yasudah aku tau tempat warung baso di dekat sini
Sesampainya kami di Depan warung baso kami masuk dan duduk ,pelayan pun menhampiri kami dan menawarkan mau makan apa? Aku bertanya tas kamu mau makan apa , eee aku mau makan baso telor ja ,minumnya ,es the manis ja za ,reza berkata kpada pelayan mas baso telor dua es teh manisnya dua.
Selagi kami menunggu pesanan kami ,aku mengobrol-obrol dengan tasya .tidak lama kemudian pelayan dating dengan membawakan pesanan kami ,setelah memakan semangkuk baso dan segelas the manis perut kamipun telah terisi ,kami pun melanjutkan perjalanan pergi ke sebuah taman rekreasi disana kami naik permainan yang sangat mengasikan aku melihat wajah tasya yang begitu cantik saat ia sedang tertawa sambil menatap wajahnya.
Pencipta Cerpen : Ruli Harwanto
Sekolah : SMA 11
tips belajar efektif
Tips Dan Trik Cara Belajar Yang Baik Untuk Ujian / Ulangan Pelajaran Sekolah Bagi Siswa SD, SMP, SMA Serta Mahasiswa
Belajar merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa. Belajar pada umumnya dilakukan di sekolah ketika jam pelajaran berlangsung dibimbing oleh Bapak atau Ibu Guru. Belajar yang baik juga dilakukan di rumah baik dengan maupun tanpa pr / pekerjaan rumah. Belajar yang dilakukan secara terburu-buru akibat dikejar-kejar waktu memiliki dampak yang tidak baik.
Berikut ini adalah tips dan triks yang dapat menjadi masukan berharga dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi ulangan atau ujian :
1. Belajar Kelompok
Belajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan karena ditemani oleh teman dan berada di rumah sendiri sehingga dapat lebih santai. Namun sebaiknya tetap didampingi oleh orang dewasa seperti kakak, paman, bibi atau orang tua agar belajar tidak berubah menjadi bermain. Belajar kelompok ada baiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar yang tidak pandai jadi ketularan pintar. Dalam belajar kelompok kegiatannya adalah membahas pelajaran yang belum dipahami oleh semua atau sebagian kelompok belajar baik yang sudah dijelaskan guru maupun belum dijelaskan guru.
2. Rajin Membuat Catatan Intisari Pelajaran
Bagian-bagian penting dari pelajaran sebaiknya dibuat catatan di kertas atau buku kecil yang dapat dibawa kemana-mana sehingga dapat dibaca di mana pun kita berada. Namun catatan tersebut jangan dijadikan media mencontek karena dapat merugikan kita sendiri.
3. Membuat Perencanaan Yang Baik
Untuk mencapai suatu tujuan biasanya diiringi oleh rencana yang baik. Oleh karena itu ada baiknya kita membuat rencana belajar dan rencana pencapaian nilai untuk mengetahui apakah kegiatan belajar yang kita lakukan telah maksimal atau perlu ditingkatkan. Sesuaikan target pencapaian dengan kemampuan yang kita miliki. Jangan menargetkan yang yang nomor satu jika saat ini kita masih di luar 10 besar di kelas. Buat rencana belajar yang diprioritaskan pada mata pelajaran yang lemah. Buatlah jadwal belajar yang baik.
4. Disiplin Dalam Belajar
Apabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan baik. Contohnya seperti belajar tepat waktu dan serius tidak sambil main-main dengan konsentrasi penuh. Jika waktu makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka jangan ditunda-tunda lagi. Lanjutkan belajar setelah melakukan kegiatan tersebut jika waktu belajar belum usai. Bermain dengan teman atau game dapat merusak konsentrasi belajar. Sebaiknya kegiatan bermain juga dijadwalkan dengan waktu yang cukup panjang namun tidak melelahkan jika dilakukan sebelum waktu belajar. Jika bermain video game sebaiknya pilih game yang mendidik dan tidak menimbulkan rasa penasaran yang tinggi ataupun rasa kekesalan yang tinggi jika kalah.
5. Menjadi Aktif Bertanya dan Ditanya
Jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, teman atau orang tua. Jika kita bertanya biasanya kita akan ingat jawabannya. Jika bertanya, bertanyalah secukupnya dan jangan bersifat menguji orang yang kita tanya. Tawarkanlah pada teman untuk bertanya kepada kita hal-hal yang belum dia pahami. Semakin banyak ditanya maka kita dapat semakin ingat dengan jawaban dan apabila kita juga tidak tahu jawaban yang benar, maka kita dapat membahasnya bersama-sama dengan teman. Selain itu
6. Belajar Dengan Serius dan Tekun
Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru jelaskan. Catat yang penting karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar saat ulangan atau ujian. Ketika waktu luang baca kembali catatan yang telah dibuat tadi dan hapalkan sambil dimengerti. Jika kita sudah merasa mantap dengan suatu pelajaran maka ujilah diri sendiri dengan soal-soal. Setelah soal dikerjakan periksa jawaban dengan kunci jawaban. Pelajari kembali soal-soal yang salah dijawab.
7. Hindari Belajar Berlebihan
Jika waktu ujian atau ulangan sudah dekat biasanya kita akan panik jika belum siap. Jalan pintas yang sering dilakukan oleh pelajar yang belum siap adalah dengan belajar hingga larut malam / begadang atau membuat contekan. Sebaiknya ketika akan ujian tetap tidur tepat waktu karena jika bergadang semalaman akan membawa dampak yang buruk bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak.
8. Jujur Dalam Mengerjakan Ulangan Dan Ujian
Hindari mencontek ketika sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian. Mencontek dapat membuat sifat kita curang dan pembohong. Kebohongan bagaimanapun juga tidak dapat ditutup-tutupi terus-menerus dan cenderung untuk melakukan kebohongan selanjutnya untuk menutupi kebohongan selanjutnya. Anggaplah dengan nyontek pasti akan ketahuan guru dan memiliki masa depan sebagai penjahat apabila kita melakukan kecurangan.
Semoga tips cara belajar yang benar ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua, amin.
Berikut ini adalah tips dan triks yang dapat menjadi masukan berharga dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi ulangan atau ujian :
1. Belajar Kelompok
Belajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan karena ditemani oleh teman dan berada di rumah sendiri sehingga dapat lebih santai. Namun sebaiknya tetap didampingi oleh orang dewasa seperti kakak, paman, bibi atau orang tua agar belajar tidak berubah menjadi bermain. Belajar kelompok ada baiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar yang tidak pandai jadi ketularan pintar. Dalam belajar kelompok kegiatannya adalah membahas pelajaran yang belum dipahami oleh semua atau sebagian kelompok belajar baik yang sudah dijelaskan guru maupun belum dijelaskan guru.
2. Rajin Membuat Catatan Intisari Pelajaran
Bagian-bagian penting dari pelajaran sebaiknya dibuat catatan di kertas atau buku kecil yang dapat dibawa kemana-mana sehingga dapat dibaca di mana pun kita berada. Namun catatan tersebut jangan dijadikan media mencontek karena dapat merugikan kita sendiri.
3. Membuat Perencanaan Yang Baik
Untuk mencapai suatu tujuan biasanya diiringi oleh rencana yang baik. Oleh karena itu ada baiknya kita membuat rencana belajar dan rencana pencapaian nilai untuk mengetahui apakah kegiatan belajar yang kita lakukan telah maksimal atau perlu ditingkatkan. Sesuaikan target pencapaian dengan kemampuan yang kita miliki. Jangan menargetkan yang yang nomor satu jika saat ini kita masih di luar 10 besar di kelas. Buat rencana belajar yang diprioritaskan pada mata pelajaran yang lemah. Buatlah jadwal belajar yang baik.
4. Disiplin Dalam Belajar
Apabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan baik. Contohnya seperti belajar tepat waktu dan serius tidak sambil main-main dengan konsentrasi penuh. Jika waktu makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka jangan ditunda-tunda lagi. Lanjutkan belajar setelah melakukan kegiatan tersebut jika waktu belajar belum usai. Bermain dengan teman atau game dapat merusak konsentrasi belajar. Sebaiknya kegiatan bermain juga dijadwalkan dengan waktu yang cukup panjang namun tidak melelahkan jika dilakukan sebelum waktu belajar. Jika bermain video game sebaiknya pilih game yang mendidik dan tidak menimbulkan rasa penasaran yang tinggi ataupun rasa kekesalan yang tinggi jika kalah.
5. Menjadi Aktif Bertanya dan Ditanya
Jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, teman atau orang tua. Jika kita bertanya biasanya kita akan ingat jawabannya. Jika bertanya, bertanyalah secukupnya dan jangan bersifat menguji orang yang kita tanya. Tawarkanlah pada teman untuk bertanya kepada kita hal-hal yang belum dia pahami. Semakin banyak ditanya maka kita dapat semakin ingat dengan jawaban dan apabila kita juga tidak tahu jawaban yang benar, maka kita dapat membahasnya bersama-sama dengan teman. Selain itu
6. Belajar Dengan Serius dan Tekun
Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru jelaskan. Catat yang penting karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar saat ulangan atau ujian. Ketika waktu luang baca kembali catatan yang telah dibuat tadi dan hapalkan sambil dimengerti. Jika kita sudah merasa mantap dengan suatu pelajaran maka ujilah diri sendiri dengan soal-soal. Setelah soal dikerjakan periksa jawaban dengan kunci jawaban. Pelajari kembali soal-soal yang salah dijawab.
7. Hindari Belajar Berlebihan
Jika waktu ujian atau ulangan sudah dekat biasanya kita akan panik jika belum siap. Jalan pintas yang sering dilakukan oleh pelajar yang belum siap adalah dengan belajar hingga larut malam / begadang atau membuat contekan. Sebaiknya ketika akan ujian tetap tidur tepat waktu karena jika bergadang semalaman akan membawa dampak yang buruk bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak.
8. Jujur Dalam Mengerjakan Ulangan Dan Ujian
Hindari mencontek ketika sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian. Mencontek dapat membuat sifat kita curang dan pembohong. Kebohongan bagaimanapun juga tidak dapat ditutup-tutupi terus-menerus dan cenderung untuk melakukan kebohongan selanjutnya untuk menutupi kebohongan selanjutnya. Anggaplah dengan nyontek pasti akan ketahuan guru dan memiliki masa depan sebagai penjahat apabila kita melakukan kecurangan.
Semoga tips cara belajar yang benar ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua, amin.
Minggu, 31 Oktober 2010
Sabtu, 30 Oktober 2010
koperasi
LAMBANG KOPERASI
1.RANTAI
2.RODA BERGIGI
3.KAPAS dan PADI
4.TIMBANGAN
5.BINTANG
6.POHON BERINGIN
7.TULISAN KOPERASI INDONESIA
8.WARNA MERAH PUTIH
1.RANTAI
2.RODA BERGIGI
3.KAPAS dan PADI
4.TIMBANGAN
5.BINTANG
6.POHON BERINGIN
7.TULISAN KOPERASI INDONESIA
8.WARNA MERAH PUTIH
Langganan:
Postingan (Atom)